Emrus Sebut Pidato Prabowo soal RI Bubar demi Menang Pilpres

Sabtu, 24 Maret 2018 – 16:16 WIB
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Emrus Sihombing menilai pidato Prabowo Subianto yang mengutip prediksi bahwa Indonesia akan bubar pada 2030 tak terlepas dari interesnya maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Emrus, pernyataan ketua umum Partai Gerindra itu soal Indonesia bubar terkait dengan konteks timing karena saat ini sudah memasuki tahun politik.

Emrus yang juga dosen di Universitas Pelita Harapan mengatakan, Prabowo sampai saat ini masih digadang-gadang oleh kader Gerindra untuk menjadi calon presiden (capres). “Jadi, pernyataan yang mengutip dari luar itu tidak bisa lepas dari kepentingan Prabowo maju di Pilpres 2019,”  ujar Emrus kepada JPNN, Sabtu (24/3).

BACA JUGA: Prabowo Sebut RI Berpotensi Bubar, Projo: Too Big to Fail!

Meski demikian Emrus juga menganggap pernyataan soal Indonesia bubar pada 2030 merupakan warning atau peringatan. Karena sebagai warning, ujar Emrus, maka meta-meaning atau makna di balik pernyataan itu adalah pesan kepada seluruh rakyat Indonesia agar tak salah memilih presiden.

“Meta-meaning-nya adalah sama saja bahwa calon presiden atau calon wakil presiden merupakan tokoh yang bisa mengatasi hal itu supaya tidak terjadi,” kata Emrus.

BACA JUGA: Pidato Indonesia Bubar 2030, Prabowo Dinilai Menakuti-nakuti

Namun, Emrus menganggap pandangan Prabowo yang mengutip asing itu tidak rasional. Sebab, kata dia, mulai 2019 menuju 2030 itu ada 11 tahun yang relatif pendek.

Sedangka saat ini, ujar dia, Indonesia berada pada kondisi ekonomi, politik yang relatif aman dan bagus. Tidak ada gejolak ataupun indikasi yang mengarah Indonesia bubar pada 2030.

BACA JUGA: Perseteruan Pendukung Prabowo dan Jokowi Belum Selesai

“Jadi, pandangan yang dikutip Prabowo  itu prematur karena sulit dipercaya itu bisa terjadi,” ulasnya.

Karena itu Emrus menegaskan pernyataan Prabowo harus dilihat dari konteks politik. Sebab, bagaimanapun mantan Danjen Kopassus itu sebagai politikus juga punya ambisi.

“Tentu, pasti ada agenda politik di balik itu karena dia tokoh politik. Beda kalau yang menyampaikan itu ilmuwan, peneliti, yang tidak mempunyai kepentingan politik sama sekali,” katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pidato Prabowo Dikritik, Gerindra: PSI Cuma Numpang Tenar


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler