jpnn.com - PADANG - Jumlah pasien suspect MERS-CoV di RSUP M Djamil terus bertambah. Hingga saat ini sudah mencapai 10 orang dalam seminggu terakhir. Dari jumlah tersebut, empat orang telah diperbolehkan pulang karena kondisi mereka membaik dan terbukti tidak terjangkit virus mematikan itu.
“Pasien terakhir masuk dua orang dan mereka berasal dari Padang, diinformasikan juga baru pulang umrah beberapa hari lalu,” terang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil, Gustafianof, Kamis (15/5) sore.
Saat ini, enam pasien yang diduga terjangkit MERS tersebut masih dirawat di ruang isolasi bagian penyakit dalam RSUP M Djamil. Mereka mendapatkan perawatan intensif layaknya pasien positif MERS. Dua pasien terakhir yang masuk berinisial A (68) dan J (61).
Kedua pasien ini mengalami gejala mirip MERS sekembalinya dari menjalankan ibadah umrah di Makkah, seperti demam, sesak nafas dan batuk. Sampel lendir tenggorokan A dan J akan dikirim Jumat (16/5) ke laboratorium di Jakarta. Sedangkan sampel lendir empat pasien suspect sebelumnya telah dikirim beberapa hari yang lalu.
”Hasil lab empat pasien yang lebih duluan masuk hingga kini belum keluar dan kami masih menunggu informasi dari Kementerian Kesehatan RI. Kita berharap hasilnya negatif, sama seperti empat pasien yang sudah diperbolehkan pulang,” kata Gustafianof.
Sebagaimana diketahui, pasien suspect MERS mencuat di Sumbar pada Kamis (8/5) lalu. Para pasien rata-rata jemaah umrah yang baru pulang dari Mekah. Mereka mengalami gejala mirip MERS sekembali menjalankan ibadah umrah. Beberapa dari pasien tersebut ada yang dirujuk dari puskesmas, rumah sakit bahkan datang sendiri ke M Djamil karena takut terjangkit penyakit yang disebut flu Arab itu.
Virus MERS merupakan anggota keluarga virus corona yang sama dengan virus SARS Corona, tapi lebih mematikan. Rata-rata angka kematian akibat MERS itu mencapai 50 persen, sedangkan angka kematian oleh SARS rata-rata hanya 10 persen.
Berdasarkan catatan Menkokesra, sejak April 2012 novel corona virus telah menular di Timur Tengah. Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) adalah suatu strain baru dari virus corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya. MERS-CoV merupakan Emerging Infectious Diseases berpotensi menjadi Pandemik dan diduga oleh organisasi kesehatan hewan dunia (OIE) bersifat zoonosis karena virus ditemukan pada Onta.(ag)
BACA JUGA: Tabrakan Kereta Api, 6 Penumpang Terluka
BACA JUGA: Tiket Kereta Api Ludes Terjual Jelang Lebaran
BACA JUGA: Tabrakan Kereta Api Terjadi di Cirebon
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Guru Terima Dana Sertifikasi
Redaktur : Tim Redaksi