jpnn.com - BANDUNG - Kebakaran hebat terjadi di RT 05/11, Jalan Pagarsih, Gang Pasantren, Kelurahan Jamika, Kecametan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Senin (25/8). Selain enam rumah terbakar balita laki-laki tewas terpanggang.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB bermula dari munculnya api di salah satu rumah warga. Masyarakat yang mulai panik mulai melakukan pemadaman api dan menelepon dinas pemadam kebakaran.
BACA JUGA: Kapolres Geledah Laci Meja, Pegawai Samsat Panik
Salah satu pemilik rumah, Siti Lailatun (54) hanya tergolek lemas saat pewarta menanyakan kejadian yang menghanguskan rumah miliknya dan juga milik adiknya yang kebetulan saling berdekatan.
"Barang saya habis semua termasuk rumah terbakar. Saya sudah tidak punya apa-apa lagi termasuk rumah adik saya ikut terbakar," katanya saat ditemui di lokasi kebakaran.
BACA JUGA: Empat Hari Dicari, ABK Pompong Ditemukan jadi Mayat
Siti tak mengetahui jelas penyebab kebakaran tersebut lantaran pada saat kebakaran, ia baru saja pulang dari Puskesmas. "Saya ga tau pasti penyebnya, karena waktu itu saya baru pulang dari puskesmas, dan melihat sudah ada asap mengepul didalam rumah," terangnya.
Kabid Pemadam Kebakaran Kota Bandung, Yosep Heryansyah mengatakan, kebakaran itu telah menghanguskan enam rumah yang diketahui milik Jeje Sudrajat, Ajat Sudrajat, Eman Sulaeman, Siti Lailatul, Sofian Jaelani, Ustadz Asep Nurjaman.
BACA JUGA: Butuh Guru Penjaskes, Formasi yang Disetujui Guru Agama
"Luas yang terbakar 200 meter karena rumahnya kecil-kecil," katanya.
Dikatakan, kebakaran tersebut memakan korban jiwa yakni seorang bayi laki-laki berumur 13 bulan dari pasangan Ajat Sudrajat dan Melani.
"Nama bayinya Deandra, umurnya baru 13 bulan, rencana hari ini langsung dikuburkan, dan saat ini kondisinya sudah di kafani," tuturnya.
Bayi malang tersebut ditemukan Tim Rescue dalam kondisi gosong terpanggang di kamarnya di lantai dua. Menurut info, lanjut Yosep, pada saat terbakar orang tua bayi sedang keluar, sedang bayi tertinggal dalam keadaan tertidur.
"Pada saat orang tua berusaha masuk, api sudah membesar sehingga tak memungkinkan untuk menyelamatkan nyawa si bayi," jelasnya.
Dalam tahun ini, menurutnya sudah dua kebakaran yang menewaskan anak kecil atau balita. "Satu di jalan Karawitan, satu lagi dalam peristiwa kebakaran saat ini," ucapnya
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada warga sekitar untuk tidak meninggalkan listrik dalam keadaan menyala ketika meninggal kan rumah. Selain itu periksa kembali peratan memasak seperti kompor gas dan peralatan lainnya yang dapat memicu kebakaran.
"Pakai kabel listrik yang berstandar, jangan menumpuk staker yang melebihi dengan bebas. Bagi ibu-ibu yang masak jangan meninggalkan kompor gas dalam keadaan menyala, cek juga regulator gas, karena di takutkan bocor dan mengakibatkan kebakaran. Jangan juga meninggalkan balita di rumah apalagi dalam keadaan terkunci," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, kebakaran terjadi kawasan padat penduduk, cukup sulit anggota pemadam kebakaran untuk memadamkan api, lantaran selain jalan yang sempit, lokasi kebakaran pun berada ditengah perkampungan tersebut.
"Kesulitannya memang karena akses masuk sulit karena jalannya kecil dan berkelok, bahkan kami juga harus mengeluarkan selang sebanyak 11 selang. Satu selang itu panjangnya 20 meter, kalo di kalikan kurang lebih jaraknya menuju lokasi sekitar 220 meter," terang Yosep.(bal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrak Truk, Pengendara Motor Tewas di TKP
Redaktur : Tim Redaksi