PALEMBANG - Dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, 13 di antaranya atau sekitar 87 persen daerah dinyatakan endemis demam berdarah dengue (DBD). Hanya dua daerah yakni Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan OKU Selatan yang tidak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel Dr H Zulkarnain Noerdin MKes melalui Kabid PMK dr H Matdani Nurcik M Epid didampingi Kasi P2P H Muyono Ssos MKes mengatakan, suatu daerah dikatakan endemis DBD jika terjadi kasus DBD tiga tahun berturut-turut.
Berdasarkan data Dinkes Sumsel, pada 2011 lalu terjadi sebanyak 2.015 kasus dimana 32 pasien meninggal dunia. Kasus paling banyak terjadi di Palembang dengan 723 penderita. Muara Enim sebanyak 292 kasus dimana 1 penderita meninggal dunia. Kemudian Prabumulih sebanyak 225 kasus dengan 1 penderita meninggal dunia.
Secara keseluruhan untuk kasus DBD di Sumsel masih bagus, incident rate (IR) sebesar 27/100.000 penduduk. Masih di bawah standar program pemerintah pusat melalui kementrian kesehatan sebesar 54/100.000 penduduk.
Namun, untuk penderita meninggal dunia yang ditunjukkan oleh case fatality rate (CFR) di 2011 sebesar 1,59 persen. Berada di atas standar program yakni sebesar 1 persen dari jumlah penderita.
Dikatakan, tingginya jumlah penderita DBD meninggal dunia karena faktor keterlambatan penderita mendapatkan penanganan. Si penderita DBD sudah menderita sakit beberapa hari, baru dibawa berobat.
”Mungkin dikira sakit yang diderita tadi sakit panas biasa,” ungkapnya. Padahal, terangnya, seharusnya ketika seseorang menunjukkan gejala demam harus secepatnya dibawa berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit.
Dengan begitu, maka dapat diketahui apakah warga bersangkutan menderita DBD atau tidak. ”Kalau ternyata positif DBD kan jadi bisa langsung ditangani,” ungkapnya seraya mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk pencegahan dan penanggulangan DBD seperti :
Melakukan penyuluhan baik itu melalui media cetak dan elektronik serta pemasangan baliho, pihaknya juga menyebarkan surat kewaspadaan dini peningkatan kasus DBD ke kabupaten/kota di Sumsel.
Kemudian menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)-3M plus/ikan tempalo dan gerakan Jumat bersih. Mengadakan dan mendistribusikan insektisida, mesin fogging, logistik larvasida sebanyak tiga ribu ke kabupaten/kota yang membutuhkan.(vin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Corak Makasar Diminati
Redaktur : Tim Redaksi