jpnn.com, TEGAL - Jumlah penderita virus imunodifisiensi manusia atau human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS) di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah masih memprihatinkan. Ironisnya, terdapat ibu hamil (bumil) yang terjangkiti penyakit mematikan itu.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tegal Fakihurrohim mengungkapkan, sepanjang tahun ini terdapat 12 ibu hamil yang terkena HIV/AIDS. “Tersebar di 18 kecamatan," ungkap Fakih seperti diberitakan radartegal.com, Jumat (17/11).
BACA JUGA: Musim Durian Tiba, Markonah Memang Luar Biasa
Penyebab mereka terjangkit HIV/AIDS salah satunya karena tertular oleh pasangannya yang lebih dahulu terkena. Yang memprihatinkan, penyakit yang mereka derita juga bisa menular ke anaknya.
"Kalau ibunya menderita HIV/AIDS, anaknya juga bisa kena," ujar Fakih.
BACA JUGA: Mbak Syaela Beserban agar Seperti Pria demi Menikahi Wanita
Lebih lanjut Fakih mengungkapkan, jumlah ibu hamil penderita HIV/AIDS pada tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, tercatat jumlah penderita mencapai 14 orang.
"Kalau tahun 2015, jumlah ibu hamil penderita HIV/AIDS ada sembilan orang. Jadi dalam tiga tahun terakhir jumlah penderita ada 35 orang," ujarnya.
BACA JUGA: Duh, Mbak Nirma Ketahuan Dinikahi Sesama Perempuan
Adapun jumlah total penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tegal sejak sejak 2010 hingga tahun ini, tercatat mencapai 684 orang. "Jumlah itu termasuk ibu hamil yang menderita HIV/AIDS," kata Fakih.
Fakih menyebut pihaknya sudah melakukan penanganan khusus terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di wilayah Kabupaten Tegal. Langkah yang dilakukan antara lain sosialisasi, pemeriksaan inveksi menular seksual (IMS) dan pemberian obat antiretroviral (ARV) kepada para ODHA.
"Obat ARV itu obat untuk antisipasi infeksi HIV guna menekan perkembangan virus agar tidak menular ke pasangannya. Itu diberikan secara gratis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas," jelasnya.(far/zul/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Menikah Gara-Gara Pasangan Positif HIV
Redaktur & Reporter : Antoni