jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukita berharap seluruh anak bangsa untuk bisa menjaga perbedaan suku, budaya, bahasa, dan adat istiadat.
Sebab, dengan menjaga perbedaan itu bisa membuat Indonesia jauh lebih baik.
BACA JUGA: Enggartiasto: Masa Depan Bangsa ini Bergantung pada Dunia Pendidikan
"Keturunan apapun, apakah keturunan Tionghoa, Arab, dan India, mari kita berbuat yang lebih baik,” ungkap Enggartiasto Lukita dalam siaran persnya, Minggu (6/2).
Dia menambahkan jika semua masyarakat memiliki tekad dan pandangan yang sama, maka harus menjaga dan merawat tanah air ini.
BACA JUGA: Banyak Kasus Covid-19 di Sekolah, Politikus NasDem Sebut SKB 4 Menteri Perlu Direvisi
"Di manapun kita berada, apapun peranan kita, sekecil apapun kontribusi kita, kita harus lakukan itu demi Indonesia,” ajaknya.
Mantan Menteri Perdagangan itu mengakui semangat saling menjaga dan menghormati antar sesama sudah ditunjukan oleh Presiden Joko Widodo selama dua periode kepemimpinannya.
BACA JUGA: Agus Suparmanto Diminta Lanjutkan Keberhasilan Enggartiasto
Menurut dia, orang nomor satu di Indonesia itu tak pernah melihat latar belakang, agama, dan suku seseorang.
"Beliau tidak mempedulikan itu. Jadi, benar-benar menyamakan semua status warga negara itu sama diberikan hak yang sama," beber Ketua Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) 2012–2022.
Kebebasan dan persamaan hak bagi warga keturunan Tionghoa tidak dia dapatkan pada tahun 70-an.
Enggar pun mempunyai pengalaman pahit ketika menjadi mahasiswa di Bandung, Jawa Barat.
"Sejak mahasiswa, saya menjadi makhluk yang langka. Orang yang langka di Bandung karena saya keturunan China,” tuturnya.
Dia mengaku memberanikan diri datang ke presidium dewan mahasiswa untuk bergabung ke dalam organisasi kampus pada kala itu.
Enggar menekankan tak ingin dibedakan.
"Saya tidak mau diperlakukan berbeda. Saya enggak mau dibedakan dan saya tidak mau membedakan diri," ujar Enggar.
Berkat dari kegigihan itu,dia menjadi DPR selama tiga periode.
Namun, pertengahan 2013, dia memilih mengundurkan diri dari anggota DPR sekaligus dari Partai Golkar. (ddy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Perbedaan WhatsApp Aero dengan Versi Reguler
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian