jpnn.com, JAKARTA - PT Envy Technologies Indonesia, Tbk, (ENVY) baru saja mengumumkan akan mengembangkan berbagai teknologi mutakhir di Indonesia.
Teknologi tersebut merupakan suatu perangkat yang menyasar untuk layanan bisnis seperti Keamanan Informasi Digital, Sistem Integrasi Informatika, dan Sistem Integrasi Telekomunikasi.
BACA JUGA: Volvo Ingin Mobil Masa Depannya Bisa Dikendalikan dengan Teknologi Ini
“Strategi di tahun ini, kami akan mengembangkan sebagai penyedia layanan jasa keamanan informasi digital mumpuni untuk mitra para perusahaan kami,” kata Direktur Utama Envy Mohd Sopiyan bin Mohd. Rashdi Saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/06).
Pada sistem Integrasi Informatika, Sopiyan menawarkan layanan pembuatan sistem informasi digital yang kompleks, termasuk merancang atau membangun aplikasi yang telah disesuaikan. Kemudian sistem tersebut dapat terintegrasi dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem komunikasi.
BACA JUGA: Konsumsi Data Telkomsel Naik 40 Persen
"Pada tahun ini ada beberapa konsumen kami menggunakan jasa kami seperti Cranium Ventures, Polantas, PillarTech, Inti, Dinamika Utama Jaya, Teknoglobal, Zamrud Technology, Dgensia, dan Goldust," terangnya.
Pada Sistem Integrasi Telekomunikasi, Envy melayani instalasi perangkat keras jaringan inti, sistem komunikasi data, dan sistem transmisi digital. Bahkan jasa itu sudah digunakan oleh XL Axiata, Indosat Ooredoo, Telkomsel, Jabartel, dan AltoBridge.
BACA JUGA: Gandeng Deezer, Alunan Suara DJ Khaled Akan Hadir di Waze
Sedangkan pada bisnis Keamanan Informasi Digital, Envy memberikan layanan perlindungan sistem klien. Di mana layanan itu memberikan solusi keamanan siber dan pemantauan sistem klien.
Perusahaan yang berdiri sejak 2014 lalu juga memiliki program dan dikembangkan bersama PT Ritel Global Solusi berupa layanan digital yang disebut KO-IN (Toko Indonesia).
Di mana aplikasi tersebut merupakan marketplace untuk memanjakan konsumen dengan memberikan layanan kemudahan untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari dan bertujuan untuk memajukan warung / toko tradisional di sekitar tempat tinggalnya.
"KO-IN sendiri kita baru saja melakukan investasi, tapi saat ini hampir 1.000 UMKM yang telah bergabung dan juga didukung dengan suplier secara langsung untuk menghadirkan barang lebih murah," tandasnya.(mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi Telkomsel Antisipasi Lonjakan Traffic saat Ramadan dan Idulfitri
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian