Equatorise Dorong Pertumbuhan Fintech ASEAN di London Tech Week

Rabu, 10 Juli 2024 – 19:31 WIB
Equatorise Dorong Pertumbuhan Fintech ASEAN di London Tech Week. Foto: dok. Equatorise

jpnn.com, JAKARTA - Industri fintech ASEAN yang berkembang pesat menjadi sorotan utama pada forum khusus yang diadakan bersamaan dengan London Tech Week (LTW) 2024.

Forum berjudul “Fintech in ASEAN Forum in London” ini diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) bekerja sama dengan OJK, Pemerintah Inggris, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan Equatorise.

BACA JUGA: OJK Bakal Berikan Sanki kepada Bank dan Fintech yang Terbukti Lalai dalam Menjaga Identitas

Kegiatan ini juga didukung oleh Kedutaan Besar Indonesia di London, UK-ASEAN Business Council, BritCham Indonesia, TechUK, dan TheCityUK.

Pada forum tersebut menyoroti dua proyek unggulan yang diluncurkan selama kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2023, yakni QR Code dan Marketing Lending Platform.

BACA JUGA: AFTECH dan KoinWorks Berkolaborasi Mengintegrasikan ESG & Dampak Positif untuk Fintech di Indonesia

Vice Chairman of UK-Indonesia Bilateral Committee at KADIN Indonesia, sekaligu Managing Partner and CEO of Equatorise Steven Marcelino mengatakan, lanskap fintech Indonesia berkembang pesat didorong oleh penetrasi digital yang meningkat dan keterlibatan investor yang positif.

Menurut dia, ini adalah pasar dengan potensi fintech yang besar, dengan populasi yang besar belum memiliki akses perbankan, rendahnya akses keuangan di UMKM, dan dialog pemerintah yang terbuka dan mendukung tentang memanfaatkan kemampuan fintech untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan.

BACA JUGA: Praktisi Sebut Pinjaman Pendidikan Berbentuk Fintech Punya Manfaat Besar

"Jumlah pemain fintech di Indonesia meningkat enam kali lipat selama dekade terakhir, naik dari hanya 51 pemain aktif pada 2011 menjadi 334 pada 2022," kata Steven Marcelino, dalam keterangannya, Rabu (10/7).

Equatorise didirikan untuk mengatasi kurangnya visibilitas global dan pemahaman terhadap ekonomi dan potensi Indonesia, telah mendukung percepatan pembangunan Indonesia melalui riset dan penggunaan teknologi terbarukan.

"Hal itu sesuai dengan dua pilar Equatorise, yaitu Net Zero Sustainability Transition dan Digital Technology and Innovation," tuturnya.

Equatorise membantu perusahaan Indonesia go global dan perusahaan Inggris/Eropa menemukan nilai di pasar Indonesia, dengan pasar koridor prioritas di EMEA.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional di KADIN Indonesia dan CEO AdaKami, Bernardino Vega menuturkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan lebih dari 97% dari semua perusahaan di ASEAN, sering menghadapi kesulitan mengakses layanan perbankan tradisional.

"Dia menunjukkan bahwa fintech dapat memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan perbankan digital dan platform pinjaman alternatif," ungkapnya.

Forum yang menarik lebih dari 100 pemimpin bisnis dan investor ini berfungsi sebagai platform untuk mendorong kolaborasi antara Inggris dan industri fintech ASEAN yang sedang berkembang.

Dengan menghubungkan pemangku kepentingan dan menampilkan proyek-proyek inovatif, forum ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital ASEAN.

Equatorise, dengan perannya yang signifikan, terus mendukung kemajuan ini dengan membangun jembatan antara pasar global dan potensi besar di Asia Tenggara. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler