Era Industri 4.0, Kabupaten Kudus Merintis Pengembangan PAUD

Selasa, 26 November 2019 – 22:24 WIB
Suasana kelas paralel dari sejumlah Guru PAUD kepada peserta Konferensi PAUD. Foto: Istimewa

jpnn.com, KUDUS - Sebanyak 51 pendidik dari 11 lembaga diundang untuk mengikuti Konferensi Guru dan Festival PAUD yang berlangsung di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, 26-27 November 2019.

Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menyiapkan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) mempraktikkan pembelajaran berbasis bermain dalam menghadapi pesatnya perkembangan revolusi industri 4.0.

BACA JUGA: Konferensi Internasional PAUD di Jakarta Bakal Dihadiri 15 Negara

"Kudus telah menjadi saksi di mana sikap belajar sepanjang hayat atau lifelong learning, telah dibentuk sejak anak usia dini oleh guru PAUD yang juga tidak berhenti belajar dan berinovasi," kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jawa Tengah Djajeng Baskoro di sela-sela menghadiri Konferensi Guru dan Festival PAUD di Pusat Belajar Guru Kudus, Selasa (26/11).

Konferensi tersebut memberikan peluang bagi pendidik untuk berbagi hasil penerapan play-based learning atau pembelajaran berbasis bermain yang telah berhasil memberikan dampak pada anak didiknya. Di antaranya, dalam pengembangan keterampilan “4C” (Critical Thinking, Creativity, Communication, and Collaboration).

BACA JUGA: Simak nih, Penjelasan tentang Pentingnya PAUD

Djajeng mengapresiasi pendidik PAUD Kudus yang telah mengembangkan berbagai strategi peningkatan kualitas PAUD agar dapat menjadi contoh dan motivasi baik tidak hanya di Kudus, tetapi juga untuk daerah lain.

“Kami mendorong agar inisatif tersebut makin berkembang, menjadi teladan dan menginspirasi berbagai pihak dan daerah dalam mendidik SDM Indonesia yang unggul,” ujarnya.

BACA JUGA: BPIP: Pancasila Harus Diajarkan dari PAUD sampai Perguruan Tinggi

Konferensi dan Festival ini merupakan karya kolaborasi antar pendidik dari Guru Inti PBG Kudus, PAUD Terpadu Kalirejo, PAUD Cahaya Nur, PAUD Masehi, PAUD Kanisius dan RA NU Matholibum Ulum 01 Gebog. Juga didukung partisipasi berbagai pakar dari luar Kudus yakni PT Kuark Internasional yang sejak 2017 telah aktif memberikan pendampingan serta Prof. Nena P. Valdez, B.Sc., M.A., Ph.D sebagai pembicara keynote konferensi.

Ketua Panitia Konferensi Guru dan Festival PAUD Wening Damayanti menambahkan, masa-masa di PAUD merupakan tahapan penting dan unik dalam kehidupan anak yang seharusnya diisi dengan proses pembelajaran berbasis bermain.

Penekanan ini juga sesuai dengan harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada Hari Kegiatan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional di Jakarta pada tanggal 18 November 2019.

"Konsep bermain dan belajar yang seharusnya membentuk murid PAUD, mengenalkan cara berkolaborasi, cara menemukan kreativitas, kemudian menjadi cinta sekolah dan cinta belajar. Bukan soal cepat berhitung, cepat menulis, atau cepat membaca," pungkasnya. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler