ANKARA - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah meminta federasi sepak bola negara tersebut (TFF) untuk melarang klub-klub dari negerinya tampil pada kejuaraan sepak bola Eropa selama lima tahun ke depan. Erdogan mengambil langkah tegas pasca-terungkapnya skandal pengaturan skor besar-besaran di negara yang berada di persimpangan benua Eropa dan Asia tersebut.
Erdogan mengatakan, negerinya perlu berkaca kepada pengalaman Inggris yang melarang klub mereka berlaga di segala ajang yang diselenggarakan federasi sepak bola Eropa UEFA selama lima tahun penuh, setelah Tragedi Heysel pada 29 Mei 1985.
Saat itu, 39 orang pendukung klub jawara Italia, Juventus tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah tembok stadion di kota Brusel, Belgia roboh akibat tindakan anarkis pendukung klub Liverpool, beberapa saat sebelum kedua tim tampil di pertandingan final Piala Eropa –kini disebut Liga Champions.
Sebagaimana dilaporkan Goal, Sabtu (31/3), Erdogan merasa larangan tampil di kancah Eropa akan berdampak positif bagi klub-klub di Turki. “Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dengan tegas memerintahkan larangan bertanding tersebut. Lalu apa yang terjadi setelah mereka kembali? Klub-klub Inggris malah menjadi lebih baik dan mampu mengangkat beberapa trofi di Eropa,” ucapnya.
Sayangnya, usulan Erdogan mendapat banyak tentangan, termasuk dari Presiden klub Galatassaray Unal Aysal. Menurut Aysal, klub Turki akan mengalami kerugian finansial bila tidak bisa berlaga di Liga Champion Eropa yang dikenal bergelimang hadiah. Ditambahkannya, kualitas sepak bola Turki juga akan turut terkatrol. Jika larangan itu diberlakukan, kualitas sepakbola Turki akan tertinggal dari tetangga mereka, Azerbaijan.
Skandal sepak bola di Turki terungkap tidak lama setelah Fenerbache mengunci gelar Liga Turki 2010-2011 pada bulan Mei tahun lalu. Berdasarkan penyelidikan, sebanyak 17 pertandingan liga yang dimainkan pada periode 2008 dan 2010 lalu diduga kuat telah direkayasa melalui pengaturan skor. Beberapa nama terkenal telah ditangkap, termasuk Aziz Yildirim, yang menjabat sebagai Presiden klub Fenerbahce yang merupakan musuh bebuyutan Galatassaray.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debut Pelatih Baru, Hujan Gol di kandang Inter
Redaktur : Tim Redaksi