jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat menanggapi terkait Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan sejumlah Ketua Delegasi yang keluar dari ruangan atau Walk Out saat Presiden Indonesia Prabowo Subianto memulai pidato.
Hal itu terjadi saat sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir.
BACA JUGA: Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
Menurut Roy, hal itu sesuai kebiasaan yang berlaku di forum international.
Masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.
BACA JUGA: Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
“Jadi, sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB,),” kata Roy dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (23/12).
Menurut dia, sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional.
BACA JUGA: Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi
“Delegasi Indonesia tidak dapat memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak dapat hadir sepenuhnya pada saat Bapak Presiden Indonesia memberikan statementnya,” tuturnya.
Meski begitu, Roy menuturkan Prabowo berkesempatan untuk melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang atau setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki.
“Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat,” tambahnya. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WNI Ditembak Mati di Malaysia, Begini Reaksi Kemlu RI
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi