jpnn.com, JAKARTA - Katarak menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar masyarakat, khususnya yang telah menginjak usia senja.
Tidak hanya merampas pengelihatan, katarak juga akan memengaruhi kualitas kehidupan dan produktivitas penderita.
BACA JUGA: Diakui BPOM hingga Regulator Eropa, Skincare ERHA Dipastikan Aman
Hal ini pula yang dialami Mugiah, seorang wanita tangguh berusia 63 tahun yang tinggal di Namlea, Maluku.
Mugiah, seorang transmigran asal Pati yang telah lama menetap di Pulau Buru, Maluku. Dia hidup bersama dua anak dan kedua cucunya.
BACA JUGA: ERHA Luncurkan Perawatan Khusus Atasi Masalah Kulit
Sehari-hari, Mugiah bekerja sebagai pedagang dan juga menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga.
Namun, dua tahun kebelakang, semangat Mugiah mulai pudar akibat penyakit katarak yang ia derita.
Awalnya, penglihatannya mulai berkabut dan kabur, tetapi ia abaikan dengan alasan tidak ingin menambah beban anak dan cucunya.
Sayangnya selama satu tahun terakhir, kondisi katarak Mugiah makin memburuk.
Tidak hanya di satu mata, tetapi kedua bola mata Mugiah terjangkit katarak, bahkan telah menutup penuh penglihatan di mata sebelah kanannya.
Perjalanan Mugiah dengan katarak yang ia derita akhirnya menemukan titik terang.
Mugiah mendapatkan informasi mengenai operasi katarak gratis yang diselenggarakan ERHA dari cucunya, yang juga mendapatkan kabar tersebut dari Puskesmas.
Setelah menjalani rangkaian tes awal dan mendapatkan kabar jika ia telah dinyatakan layak operasi,
Operasi Mugiah yang dilaksanakan pada 21 Juni pun berjalan lancar. Kedua matanya kini telah dinyatakan bebas dari katarak dan ia dapat kembali hidup berdaya dikelilingi keluarga tercinta.
Cucunya dan orang-orang terdekatnya juga merasa senang dan berharap Mugiah dapat kembali menjalani kehidupan normalnya.
“Ya Allah, saya enggak bisa berkata kata apalagi selain mengucapkan puji syukur kepada Gusti Allah. Akhirnya saya bisa melihat lagi,” ujar Mugiah dalam keterangannya dikutip Rabu (28/6).
Setelah menjalani operasi katarak, Mugiah merasakan perubahan yang signifikan. Penglihatannya kembali menjadi jelas, terang, dan membaik secara drastis. Kini, dia dapat melihat suami, anak, cucu, dan segala hal dengan kejelasan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.
“Saya mau berdagang lagi. Saya mau mengerjakan pekerjaan rumah yang selama setahun lebih ini tidak pernah saya kerjakan. Saya rindu bertemu tetangga, ikut pengajian dan ngobrol bersama," tambah Mugiah
Mugiah juga menyampaikan terima kasihnya kepada ERHA yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepadanya.
Dia merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang membawanya dapat kembali merasakan hidup normal.
“Terima kasih ERHA telah membantu saya bisa melihat kembali, membantu saya beraktivitas seperti semua orang, membatu saya melihat keluarga dan orang-orang yang saya sayang. Semoga Gusti Allah SWT membalas semua kebaikan teman-teman ERHA dan seluruh panitia yang mengadakan kegiatan operasi katarak gratis ini,” tutupnya.
Kisan Mugiah hanya salah satu dari ribuan kisan inspiratif bagaimana akses kesehatan dapat mengubah hidup seseorang dan orang-orang di sekelilingnya.
Hal ini yang terus menjadi semangat ERHA dalam melajutkan komitmen memberantas katarak di Indonesia melalui operasi katarak gratis yang dilakukan secara berkelanjutan di berbagai penjuru pelosok negeri.
ERHA percaya kesempatan untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik adalah hak seluruh masyarakat dan ERHA berkomitmen untuk mewujudkan hal tersebut sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dan inisiatif perusahaan yang dijalankan. (esy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad