Eri Cahyadi Masuk Lima Besar Nilai Tertinggi Sekolah Partai PDIP

Kamis, 17 September 2020 – 14:03 WIB
Eri Cahyadi. Foto: source for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mencatat prestasi dalam Sekolah Partai PDIP.

DPP PDI Perjuangan telah menutup rangkaian kegiatan Sekolah Partai pada Selasa (15/9) malam.

BACA JUGA: Baru Sehari, Eri Cahyadi Dapat Banyak Inspirasi dari Sekolah Partai PDIP

Sebanyak 212 calon kepala daerah yang diusung PDIP se-Indonesia mengikuti dua tes yakni tes awal (pre-test) dan akhir (post test) selama mengikuti sekolah partai.

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menjelaskan, untuk pre-test, peserta dengan nilai lima tertinggi ialah Cawabup Grobogan Bambang Pujianto, Cabup Seram Bagian Timur Fachri Husni Alkatiri, Cawawali Metro H. Fritz Ahmad Nusyir.

BACA JUGA: Materi Tentang Bung Karno di Sekolah PDIP Ingatkan Eri Cahyadi Kepada Bu Risma

Kemudian Cawali Surabaya Eri Cahyadi, dan Cawabup Karo Budianto Surbakti.

Sementara untuk post test, lima tertinggi ialah Cabup Konawe Selatan Rusmin Abdul Gani, Cawabup Kutai Barat Edianto Arkan, Cabup Samosir Rapidin Simbolon.

BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Gus Zaki Minta Alumni Ponpes Tebuireng Bantu Eri Cahyadi

Lalu ada Cawawali Metro Fritz Ahmad Nuzir, dan Cawali Surabaya Eri Cahyadi.

Di sela pertemuan dengan warga di Surabaya, Kamis (17/9), Eri bersyukur meraih posisi lima besar tertinggi dari ratusan calon kepala daerah.

"Saya tidak ada persiapan khusus, hanya fokus pada bagaimana pendalaman terhadap ideologi Pancasila dan program-program kerakyatan, best practices kebijakan yang bisa membuat warga sejahtera,” ujarnya.

Eri mengikuti sekolah partai calon kepala daerah secara virtual selama tiga hari sejak Minggu sampai Selasa (13-15/9).

Sekolah partai berlangsung dari pagi hingga jelang malam hari.

"Saat tes, kami menjawab tentang ideologi Pancasila, pemikiran Bung Karno, kebijakan kerakyatan, isu-isu global terkini termasuk tantangan global economy di era pandemi Covid-19," tutur Eri.

"Semuanya dielaborasikan, diramu, kemudian menancap di hati dan pikiran kami tentang bagaimana kepala daerah ke depan harus bekerja untuk warganya,” kata mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya tersebut.

Eri mengatakan, perpaduan antara materi ideologi dan best practices kebijakan prorakyat selama sekolah partai PDIP berperan membentuk hati dan kompetensi seorang pemimpin.

Hati untuk melahirkan kebijakan prorakyat, memegang teguh ideologi Pancasila, dan selalu mengayomi semua kalangan.

Kompetensi untuk memastikan pembangunan kota berjalan terencana, matang, tidak asal-asalan karena sang pemimpin memiliki kemampuan teknorasi teruji.

"Semuanya menjadi bekal bagi kami, saya dan Cak Armuji, untuk Surabaya ke depan. Dengan hati dan kompetensi, kita bergotong royong mewujudkan Surabaya kota berkelas dunia namun tetap manusiawi, tetap nguwongke wong cilik dengan berbagai program kerakyatan,” pungkas Eri. (*/adk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler