jpnn.com, SURABAYA - Bakal calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak ingin kemajuan yang pesat di Kota Pahlawan tidak berdampak pada kesejahteraan warga.
Calon yang dikenal dekat dengan Tri Rismaharini ini mengatakan, seharusnya tak ada lagi warga yang kesulitan mencari kerja di tengah pesatnya pembangunan Surabaya.
BACA JUGA: Usai Mendaftar ke KPU, Ini Fokus Eri Cahyadi-Armuji, Ada yang Terkait Sama Program Risma
"Serapan tenaga kerja asal Surabaya terhadap lapangan kerja masih rendah. Banyak warga ber-KTP Surabaya yang menganggur padahal kemajuan kotanya sangat pesat," kata Eri Cahyadi usai senam bersama puluhan warga Simorejo di lapangan futsal RW 02 Simorejo, Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Sabtu (5/9).
"Akibatnya, warga Surabaya cuma jadi penonton pembangunan di kotanya sendiri,” imbuh Eri.
BACA JUGA: Siapa Berpeluang di Pilkada Surabaya?
Foto: source for JPNN
Mantan birokrat yang dikenal dengan terobosannya merancang pengadaan barang dan jasa elektronik bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu tak ingin situasi tersebut terus berlangsung.
BACA JUGA: Eri Cahyadi-Armuji Bukti Mega dan Risma Satu Frekuensi
Karena itu, para investor di Surabaya akan diwajibkan untuk mempekerjakan warga ber-KTP Surabaya.
Saat menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi sudah merintisnya.
Yakni dengan mewajibkan hotel-hotel dan apartemen memiliki karyawan minimal 30 persen ber-KTP Surabaya.
Nanti, tak hanya hotel yang diwajibkan. Industri lainnya juga dengan persentase yang meningkat secara bertahap.
"Saya sudah membuat perjanjian dengan para investor yang akan membangun usaha, bahwa yang bekerja di situ sebagian besar harus ber-KTP Surabaya, warga Surabaya. Jadi biar semuanya rata. Warga Surabaya enggak hanya jadi penonton di kemajuan kotanya," katanya.
Eri melangsungkan acara senam bersama puluhan warga Simorejo yang rata-rata dari kalangan emak-emak.
Mereka menempati lapangan futsal dan saling menjaga jarak serta mengenakan masker sesuai protokol kesehatan.
Acara senam selain berdialog dengan warga juga untuk meningkatkan imunitas tubuh. “Keringet metu, corona amblas!" ujar Eri yang disambut tepuk tangan warga.
Eri juga meminta warga agar selalu melihat tetangganya.
"Siapa yang belum bekerja, belum dapat BPJS, atau belum sekolah. Silakan lapor ke Pemkot. Bu Risma dan saya nanti siap menindaklanjutinya. Kami butuh masukan dan laporan untuk bisa tahu. Selain itu, perangkat desa sebisa mungkin harus bisa cangkrukan dengan warga," ujarnya.
Sementara itu Agus Leo, Relawan Eri Cahyadi Surabaya Barat menyatakan, banyak program Risma yang sudah terealisasi di Simo Rejo.
Leo percaya program ini bisa diteruskan Eri.
"Program Bu Risma seperti posyandu dan pavingisasi sudah berjalan. Harus diteruskan. Warga sini percaya Mas Eri bisa meneruskannya. Lapangan ini juga nanti bisa ditingkatkan, bisa menjadi arena bermain bulu tangkis, tidak hanya futsal dan basket. Sesuai dengan jiwa muda Mas Eri yang prima dan doyan berolahraga," katanya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek