jpnn.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mengusulkan pagu indikatif TA 2022 sebesar Rp 208,2 miliar dan mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 33,34 miliar.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan usulan tersebut sesuai dengan keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas tertanggal 29 April 2021.
BACA JUGA: Soal Nasib Karyawan Garuda, Catat Nih Janji Erick Thohir
Menurut Erick Thohir, pagu indikatif tersebut lebih rendah dari pagu indikatif TA 2021 sebesar Rp 244,8 miliar atau 85,06 persen. Ditelaah dari 2020 ke TA 2021 dan TA 2022, anggaran Kementerian BUMN terus mengalami penurunan.
"Adapun kalau kami melihat dari pagu indikatif TA 2022 Rp 208,2 miliar ini menjadi dua program yakni pertama program dukungan sebesar Rp 152,9 miliar dan program pengembangan serta pengawasan Rp 55,3 miliar," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Kamis (3/6).
BACA JUGA: Erick Thohir Sebut Garuda Akan Fokus Pada Penerbangan Domestik, Ini Alasannya...
Menurutnya kegiatan yang dilakukan pada tahun depan terdiri dari empat program, yakni pembina dan pengawas BUMN yang profesional, memaksimalkan kontribusi BUMN, mewujudkan kemandirian dan korporatisasi BUMN, serta peningkatan keunggulan dan daya saing BUMN.
Adapun pada program peningkatan keunggulan dan daya saing BUMN beberapa di antaranya adalah peningkatan pasar BUMN ke luar negeri, inovasi yang bernilai strategis, dan program hilirisasi yang dijalankan BUMN.
"Pada hari ini, Kamis (3/6) kami juga ingin mengusulkan kepada Komisi VI DPR RI, bila dimungkinkan mohon ada penambahan anggaran sebesar Rp 33,34 miliar," ungkapnya.
Erick mengatakan tambahan itu ditujukan untuk perbaikan gedung Kementerian BUMN.
"Adapun kalau kita melihat, sebagai catatan terbesar memang gedung Kementerian yang kami tempati sudah cukup tua. Karena itu kami mengusulkan adanya tambahan perbaikan di gedung," ujar Pendiri Mahaka Group itu.
Dia menambahkan anggaran tersebut juga rencananya diperuntukkan untuk pembangunan aplikasi Project Management Office dan Portofolio Management sebesar Rp 8,2 miliar. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robia