jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Amir Faisal menilai Menteri BUMN Erick Thohir sebagai paket lengkap calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Pria 52 tahun itu dinilai memiliki elektabilitas, keterwakilan pemimpin luar Jawa dan berprestasi di pemerintahan nasional.
BACA JUGA: Menteri Bahlil: Pak Erick Thohir Pemimpin yang Luar Biasa
“Sudah menjadi kelaziman politik di republik ini sosok cawapres cenderung dilihat dari sejauh mana kekuatannya dari sisi elektabilitas, keterwakilan golongan wilayah serta prestasi dan rekam jejaknya. Sedangkan Erick Thohir telah berada di posisi itu semua,” terang Amir, Jumat (27/1).
Seperti diketahui, elektabilitas Erick Thohir menjadi yang teratas sebagai cawapres di pilpres 2024.
BACA JUGA: Hasil Survei: Penolakan Terhadap Tokoh ini Maju di Pilpres 2024 Sangat Tinggi
Dari sisi keterwakilan kelompok, Erick Thohir mewakili pemimpin luar Jawa dan disebut mendapatkan dukungan dari organisasi Islam terbesar di dunia dan Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU).
Rekam jejak Erick juga sudah terbukti mampu menyelamatkan negara dan bangsa Indonesia dari pandemi Covid-19 dengan mendatangkan jutaan vaksin.
BACA JUGA: Tekan Angka Pengangguran di Jateng, Ganjar Jaring Tenaga Kerja Lewat Aplikasi E-Makaryo
Erick Thohir juga pemimpin yang berhasil membawa harum nama BUMN dengan meningkatkan kontribusi kepada negara sebesar Rp 68 triliun dalam tiga tahun terakhir. serta secara konsisten meningkatkan laba.
Laba Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir konsisten meningkat dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,7 pada 2021.
Sedangkan di triwulan III, laba kembali meningkat menjadi Rp 155 triliun.
Karena itu, Amir yakin Erick Thohir mampu menjadi Wakil Presiden Indonesia selanjutnya.
“Bayangkan bagaimana nantinya Erick Thohir sebagai wakil presiden 2024, pasti Indonesia akan semakin maju karena wakil presidennya cemerlang dalam membantu Presiden RI untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” seru Amir.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada