jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai Erick Thohir menerima dampak positif terhadap polemik yang terjadi dalam konteks Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Perjuangan yang dilakukan oleh Eks Presiden Inter Milan ini banyak menyita perhatian dari para pemilihan muda, sehingga berpotensi menebalkan ceruk pemilih yang dimiliki.
BACA JUGA: Layak jadi Cawapres, Erick Thohir Sosok Tepat Perekat Koalisi Parpol
“Polemik dunia sepak bola ini memberikan dampak kepada Erick Thohir khususnya di kalangan generasi muda,” ujar Ray, Kamis (6/4).
Seperti diketahui, FIFA membatalkan darwing Piala Dunia U-20 di Bali dan kemudian menghapus status tuan rumah Indonesia.
BACA JUGA: Lewat Benih Budidaya Ikan Tawar, Sandiaga Uno Berhasil Ciptakan Peluang Usaha Desa di Ciamis
Tak hanya itu, FIFA juga tengah menimbang sanksi yang akan diberikan kepada Indonesia.
Atas berbagai polemik yang ada saat ini, Erick Thohir sebagai orang nomor satu di PSSI menjadi pemimpin yang paling sibuk terbang ke luar negeri untuk bernegosiasi bersama FIFA.
BACA JUGA: Piala Dunia U-20 2023 Batal di Indonesia, Karangan Bunga Penuhi Kantor PSSI
Negosiasi dilakukan oleh Eks Presiden Inter Milan tersebut untuk menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia dari berbagai sanksi.
Sebelum penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia dibatalkan, Erick Thohir langsung menemui Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar.
Namun pertemuan ini tidak membuahkan hasil positif.
Kini, Erick Thohir kembali tengah melakukan negosiasi bersama FIFA dengan membawa blue print transformasi dunia sepak bola Indonesia agar tidak menerima sanksi. Atas perjuangannya ini banyak masyarakat Indonesia yang memberikan apresiasi kepada pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini.
Hal inilah yang membuat Ray mengatakan popularitas dari Erick Thohir akan terdongkrak. Demikian pula dengan elektabilitasnya dalam bursa Pilpres 2024.
“Dampak dari persoalan sepak bola Indonesia ini bisa memberikan peningkatan popularitas dan elektabilitas dari Erick Thohir,” sebut Pendiri Lingkar Madani Indonesia (LIMA) tersebut.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada