jpnn.com, JAKARTA - Erick Thohir menilai posisinya sebagai ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin tidak bertentangan dengan Piagam Olimpiade.
“Tak ada masalah soal penunjukan timses dengan jabatan sebagai ketua KOI,” kata Erick, Sabtu (8/9/2018).
BACA JUGA: Erick Thohir Masuk, Petahana Tak Repot Lagi sama Tagar
Dia menambahkan, Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committe/IOC) mengakui KOI sebagai National Olympic Committee (NOC).
“Namun, saya bukan anggota IOC. Perlu diketahui anggota IOC itu individual yang wajib mengikuti Piagam Olimpiade,” tambah Erick.
BACA JUGA: Gerindra: Erick Thohir jadi Cawapres, Itu Baru Menarik
Pada pasal 16 ayat 1 disebutkan anggota IOC harus menjaga kehormatan sebagai anggota.
Selain itu, anggota IOC harus memiliki kapasitas dan tanggung jawab untuk menjalankan semangat Olimpiade dengan cara yang baik.
BACA JUGA: Relawan Jokowi Bakal Gunakan Rumah Aspirasi untuk Edukasi
“Soal menjaga kehormatan IOC sudah dibuktikan KOI dengan sukses melaksanakan Asian Games 2018,” kata Erick.
Menurut Erick, hal itu merupakan bentuk kepatuhan KOI terhadap kode etik yang ditetapkan dalam Piagam Olimpiade.
“Karena itu, IOC menghargai kinerja KOI dengan menjadikan Indonesia sebagai salah satu kandidat tuan rumah Olimpiade 2032,” tambah Erick.
Presiden Inter Milan itu juga mengaku tidak ingin mempertahankan posisinya sebagai ketua KOI.
“Saya jelas tidak running pada kongres mendatang, Silakan saja running,” ujar Erick.
Sementara itu, Sekjen KOI Hellen Sarita Delima menilai sangat keliru jika Piagam Olimpiade bab dua pasal 16 ayat satu menjadi patokan untuk mempermasalahkan posisi Erick sebagai ketua TKN Jokowi-Ma’ruf.
“Pak Erick Tohir itu jelas bukan anggota IOC. Beliau hanya ketua tim kampanye, bukan ketua parpol,” kata Helen. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dekat dengan Sandiaga, Kubu Jokowi Yakin Erick Profesional
Redaktur & Reporter : Ragil