jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia menunjukan tren kenaikan elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres terus melesat.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan elektabilitas tokoh lain seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, yang cenderung stagnan atau menurun.
BACA JUGA: Berkontribusi Terhadap NU, Erick Thohir Dinilai Sebagai Cawapres Terkuat
Pimpinan Redaksi SCTV Retno Pinasti menyampaikan keterkaitan tren tersebut dengan media exposure yang berdampak kepada para kandidat cawapres
"Memang benar, kalau dikaitkan dengan media exposure, RK melonjak di Juni 2022 karena ada peristiwa yang jadi perhatian hampir seluruh media dengan intensitas dan durasi yang sangat panjang," ujar Retno saat memaparkan hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru" di Jakarta.
BACA JUGA: Masyarakat Kepincut Hasil Kinerja dan Kepemimpinan Erick Thohir di BUMN
Menurut Retno, elektabilitas Erick terus mengalami peningkatan dari sisi media exposure sejak awal tahun hingga Maret 2023.
Retno mengatakan proses pendaftaran hingga pemilihan sebagai Ketua Umum PSSI menjadikan Erick mendapatkan sorotan jauh lebih banyak dari pada calon lain.
BACA JUGA: Bursa Cawapres Pilpres 2024: Erick Thohir Makin Berkibar, Dua Tokoh Ini Terlempar
Dia menambahkan perbincangan terhadap Erick juga datang dari harapan besar pecinta sepak bola yang merindukan perubahan pada tubuh PSSI dan sepakbola tanah air.
"Erick Thohir punya keuntungan dibanding calon lain karena dapat publikasi yang tidak perlu susah payah menciptakan momen, peristiwa, atau gimmick untuk jadi headline. Dengan fokus memperbaiki PSSI dan menyukseskan Piala Dunia U-20 kemungkinan akan jadi berita baik yang berkaitan dengan aspek kedisukaan," ucap Retno.
Retno mengatakan Erick kini memiliki jangkauan audiens yang lebih luas. Jika sebelumnya, audiens Erick mayoritas pada segmen news lantaran posisinya sebagai Menteri BUMN, saat ini audiensnya meluas hingga ke segmen olahraga.
"Audiens sport lebih besar daripada audiens news. Selama ini kinerja Menteri BUMN banyak diulas di berbagai program nerita, kini masuk ke program berita juga program olahraga dan kira tahu pencinta sepak bola sangat besar," kata Retno. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi