jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir melaksanakan rasionalisasi dan konsolidasi anak usaha perseroan. Hal ini dilakukan karena sebelumnya banyak anak usaha BUMN yang memiliki kesamaan portofolio dan juga kurang optimal memberikan nilai tambah bagi perusahaan induk.
Menurut Erick, pihaknya sudah melakukan kajian panjang.
BACA JUGA: Erick Thohir Dinilai Salah Satu Menteri yang Berani Buat Gebrakan
"Proses penyederhanaan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir 2019 dan terus berjalan hingga saat ini. Rasionalisasi dan konsolidasi ini diharapkan bisa menghasilkan peningkatan efektivitas operasional dan tata kelola bisnis yang optimal guna memberikan nilai tambah bagi Negara," tutur Erick, Jumat (3/4).
Dalam prosesnya, Erick menekankan kepada perusahaan plat merah untuk sebisa mungkin meminimalisir pengurangan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM).
BACA JUGA: Erick Thohir: Banyak hal yang Harus Dibatasi
Untuk itu, masing-masing BUMN telah menyiapkan strategi dan skenario rasionalisasi dan konsolidasi terhadap karyawan, antara lain melalui optimalisasi dan alih tugas antar anak perusahaan maupun dengan perusahaan induk.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan masing-masing BUMN untuk memastikan bahwa proses ini dijalankan dengan berpedoman pada Undang-Undang Ketenagakerjaan serta peraturan lain yang berlaku," tambah Menteri BUMN.
BACA JUGA: Cegah Penyebaran Corona, RUPS Emiten BUMN dan Anak Usaha Disarankan Ditunda
Sementara itu, BUMN yang akan dan tengah melakukan rasionalisasi dan konsolidasi yaitu:
1. Pertamina
Saat ini, Pertamina memiliki 25 perusahaan yang nonaktif dan siap untuk dilakukan rasionalisasi. Dari 25 perusahaan tersebut, empat perusahaan sudah berstatus Dalam Likuidasi (DL), tiga perusahaan diusulkan untuk likuidasi, dan satu perusahaan diusulkan untuk divestasi.
Sehingga dalam jangka pendek pada 2020 akan ada rasionalisasi sejumlah delapan perusahaan. Proses rasionalisasi ini akan terus berlanjut setelah 2020.
2. Telkom Indonesia
Telkom akan melakukan konsolidasi terhadap 20 anak perusahaan yang memiliki kesamaan portofolio ataupun yang saat ini masih kurang optimal dalam memberikan nilai tambah menuju digital telco, di mana akan dilaksanakan secara bertahap hingga 2021.
3. Garuda Indonesia
Garuda saat ini sedang melakukan refocusing back to core business. Oleh karena itu, Garuda akan merasionalisasi enam cucu perusahaan yang operasionalnya belum optimal dalam memberikan return dan nilai tambah bagi Garuda Indonesia Grup.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy