jpnn.com, PEKANBARU - Ketua Yayasan Erick Thohir, Erick Thohir menyambangi Kelurahan Muara Fajar Barat, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Riau.
Ratusan warga dari RW 01 dan santri santriwati dari Pondok Pesantren Tahfiz Darul Qur'an memenuhi setiap sudut taman serbaguna Posyandu Seroja.
BACA JUGA: Erick Thohir Jelaskan Maksud Soal Toilet Gratis di SPBU Pertamina
Mengenakan kopiah hitam, Menteri BUMN kabinet Presiden Jokowi ini langsung disambut dan diberikan topi Tanjak sebagai lambang kehormatan masyarakat melayu yang harus dijaga.
Dalam sambutannya, Erick mengapresiasi penyambutan luar biasa yang dilakukan warga desa untuk dirinya. Meski berada tepat dipinggir jalan lintas Sumatera, dirinya masih dapat merasakan antusias masyarakat tanah lancang kuning ini.
BACA JUGA: Puluhan Perempuan Ini Siap Membela Erick Thohir
"Ini semakin membuat saya untuk terus bekerja lebih kuat, dan terus melayani untuk bangsa. Supaya api kecil yang hari ini kita bakar tetap terus menyala," kata Erick dalam sambutannya di acara Peresmian Taman Serbaguna Posyandu, di Muara Fajar Barat, Pekanbaru, Jumat (26/11) malam.
Kepada warga, Erick berharap fasilitas umum (Fasum) berupa taman serbaguna yang dibangun Yayasannya ini dapat terus dirawat dan dimanfaatkan dengan baik.
BACA JUGA: Seusai Sidak Toilet Gratis di SPBU, Erick Thohir Bakal Telepon Pak Agus
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Pak ET ini mengungkapkan alasannya membuat program social healing.
Dikatakan dia, selain atas amanat almarhum ayahanda Muhammad Thohir yang meninggal 5 tahun lalu, juga untuk membangkitkan kembali semangat sosial masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Sama dengan hari ini, kita menunjukan dengan adanya semangat gotong royong kita bisa bersatu menyalakan api kecil untuk menjadi api yang besar. Dan niat baik ini akan terus saya gulirkan di wilayah Indonesia lainnya," papar dia.
Sementara itu, Ketua RW 01, Widodo mengungkapkan bahwa kondisi halaman Posyandu Seroja yang dibuat sejak tahun 1995 dan berada di pinggir jalan raya ini sangat tidak layak dan tidak ramah kepada anak-anak.
Dan bahkan, sambung dia, lebih sering, digunakan sebagai tempat parkir truk-truk besar yang ingin beristirahat.
Halaman Posyandu yang ditumbuhi semak dan berpasir baru bisa digunakan sebulan sekali manakala ada kegiatan, salah satunya layanan pemberian imunisasi.
"Alhamdulillah melalui tim Yayasan Erick Thohir tempat yang dulunya kumuh dan tidak ramah anak, kini disulap begitu menakjubkan," ucap pria berusia 51 tahun tersebut.
Melalui E Troopers, Yayasan Erick Thohir membangun taman serbaguna warna warni yang dilengkapi sejumlah wahana permainan untuk anak-anak. Dan juga sejumlah spot berkumpul bagi remaja maupun orang tua. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil