Erick Thohir Jelaskan Maksud Soal Toilet Gratis di SPBU Pertamina

Kamis, 25 November 2021 – 17:57 WIB
Video viral Menteri BUMN Erick Thohir menyentil kebijakan toilet SPBU yang berbayar. Foto: Tangkapan layar akun Instragram @erickthohir

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan maksud permintaannya soal toilet gratis di SPBU Pertamina dan SPBU yang bermitra dengan Pertamina.

Menurut Erick, hal itu dilandasi rasa prihatin dan kepeduliannya pada masyarakat yang terbebani karena harus membayar sejumlah uang untuk menggunakan fasilitas umum, terutama bagi masyarakat yang memiliki pendapatan terbatas.

BACA JUGA: Erick Thohir Minta Toilet di SPBU Gratis, BEM Nusantara: Kebersihannya Harus Dijaga

“Saya cuma melihat dan prihatin karena kalau berbayar itu apa gini fasilitas umum yang sudah selayaknya gratis membebani tukang ojek, tukang taksi, pedagang kecil yang memang pendapatannya juga terbatas dan harus mengeluarkan hal-hal yang seyogyanya memang harus didukung untuk fasilitas umum. Jadi, seperti itu. Tidak bermaksud apa-apa,” kata Erick Thohir seperti dikutip di akun Twitter @erickthohir, Kamis (25/11/2021).

Erick Thohir juga memberikan apresiasi terhadap direksi PT Pertamina yang bergerak cepat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menggratiskan toilet yang berada di SPBU.

BACA JUGA: Erick Thohir & Toilet Gratis di SPBU, Sentilan Arief Poyuono Menohok

Menurut dia, Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang harus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya khususnya masyarakat yang menggunakan fasilitas umum di SPBU Pertamina.

“Saya yakin kemarin dari Pertamina sendiri sudah langsung merespons, saya mengucapkan terima kasih kepada direksi. Mereka sekarang menggratiskan di tempat  fasilitas yang ada untuk toiletnya,” ujar Erick.

BACA JUGA: Begini Respons Santri Muda Tentang Muktamar NU dan Kepemimpinan

Selain sebagai korporasi, mantan Bos Inter Milan itu mengatakan Pertamina harus mengedepankan pelayanan publik.

“BUMN harus mengedepankan pelayanan publik, tidak hanya menjadi korporasi. Ini bagian daripada Pertamina melayani publiknya dengan baik,” ucapnya.

Erick menepis kekhawatiran masyarakat jika toilet digratiskan, kebersihan dan kenyamanan akan menurun, karena Pertamina akan bertanggung jawab untuk mengelolanya.

Dia juga menerima masukan-masukan dari masyarakat demi peningkatan pelayanan yang lebih baik.

“Saya rasa apa yang disampaikan masyarakat di media sosial hal yang positif. Maksudnya mereka menyampaikan kekhawatiran dari kebersihan atau yang lainnya, yang memang kalau di fasilitas umum harus menjadi tanggung jawab. Kalau kita ingin melayani semua enggak boleh setengah-setengah,” tegas Erick.

Tidak hanya soal toilet, ke depan Erick juga meminta pihak Pertamina memperhatikan kebersihan dan kenyamanan fasilitas khusus seperti musala atau masjid yang berada di SPBU.

“Saya bilang tolong juga fasilitas lainnya seperti musala harus bersih dan lain-lainnya karena ini fasus dan kita haruslah menjadi bagian melayani masyarakat dengan baik,” katanya.

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menyampaikan penggratisan toilet oleh Pertamina harus disertai peraturan atau Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas dalam pengelolaannya.

“Seharusnya dibikin dulu (SOP) dan harus dijelaskan dulu seperti apa peraturannya dalam SOP-nya. Belum ada aturannya yang mengatur kebijakan soal toilet gratis,” kata Trubus, Kamis (25/11/2021).

Trubus menyarankan agar toilet SPBU itu gratis baik di SPBU Pertamina maupun yang bermitra dengan Pertamina tetapi tetap dengan mengedepankan kualitas pelayanan yang bagus.

Dia menyarankan Pertamina meniru pengelolaan toilet seperti PT Kereta Api menggunakan tenaga kerja outsourcing.

“Pertamina bisa mengeluarkan lewat dana CSR. Jadi, di outsourcing seperti di kereta api, pakai outsourcing. Diserahkan kepada pihak ketiga untuk mengelola (toilet),” sarannya.

Menurut dia, hal itu dapat menjawab keraguan masyarakat jika tidak bayar maka tidak ada pihak pengelola yang profesional, toilet menjadi tidak terawat. Padahal masyarakat maunya yang bersih dan nyaman.

“Harus menyelenggarakan itu, kalau gratis itu khawatirnya enggak ada yang mengelola, konsumen itu kan maunya aman, nyaman, misalnya kalau ada orang barangnya tertinggal di toilet, barangnya tetap aman ada yang ngamanin,” kata dia.

Konsekuensi toilet gratis, kata Trubus tetap harus ada ada pihak yang mengelola dengan baik toilet tersebut, ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban ketika toilet tidak terawat dan tidak bersih.

“Pertamina ini kan punya CSR. Jadi, itu punya dana, punya anggaran untuk membayar orang. Kalau enggak berbayar berarti yang bayar Pertamina. Tanggung jawab Pertamina, masyarakat sudah enggak perlu bayar,” tegas Trubus.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler