Erick Thohir Ultimatum Pelaku Match Fixing, Sanksi Seumur Hidup dan Degradasi Klub

Sabtu, 15 April 2023 – 20:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Ali Mustofa/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menegaskan sanksi berat jika terdapat pihak yang melakukan match fixing di dunia sepak bola Indonesia.

Orang nomor satu di PSSI ini menegaskan oknum yang terlibat jika itu pemain atau wasit akan dikenakan sanksi seumur hidup pelarangan untuk beraktivitas di dunia sepak bola.

BACA JUGA: Insan Sepak Bola Indonesia Kompak Beri Dukungan untuk Erick Thohir dan PSSI

Sanksi ini tidak hanya akan berlaku di Indonesia saja, tetapi di seluruh wilayah FIFA. Sedangkan untuk klub yang terlibat dalam match fixing, Erick Thohir menegaskan akan menerapkan degradasi.

“Wasitnya dihukum seumur hidup, pemainnya dihukum seumur hidup, ya klubnya degradasi saja sekalian. Serius ini,” jelas Erick Thohir.

BACA JUGA: Jadi Cawapres, Erick Thohir Bisa Menguatkan Koalisi Kebangsaan

Karenanya, Eks Presiden Inter Milan ini berharap pertandingan berjalan dengan adil di pekan terakhir Liga 1 Indonesia 2022 / 2023.

Mengingat di pekan terakhir ini terdapat dua pertandingan yang mendapat sorotan untuk memperebutkan posisi runner-up klasemen liga agar bisa mewakili Indonesia di babak play-off Piala AFC musim depan.

BACA JUGA: Peringati HUT ke-93 PSSI, Erick Thohir Beri Perhatian Kepada Para Legenda Sepak Bola Indonesia

Dua laga ini melibatkan dua klub yakni Persija Jakarta dan Persib Bandung. Pada laga terakhir Persija akan bertemu dengan PSS Sleman di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Sedangkan, Persib akan bertemu dengan Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Dua partai ini rawan match fixing lantaran PSS dan Persikabo 1973 tidak memiliki kepentingan dan berada di papan bawah klasemen.

"Saya rasa saya bersama Pak Zainudin Amali (Wakil Ketua Umum PSSI) dan Exco (Komite Eksekutif PSSI) punya komitmen sepak bola yang bersih dan tentu berprestasi. Jadi kalau ternyata liga ada main mata hukumannya sangat berat," tegas Erick Thohir.

"Kami sudah punya komitmen itu. Jadi tidak ada istilah main-main sekarang, karena kami ingin menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi," tandasnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler