jpnn.com, LAMPUNG - Masih ingat Gajah Erin? Erin pertama kali ditemukan pada 23 Juni 2016 oleh Tim Elephant Respon Unit (ERU) Taman Nasional Way Kambas di perbatasan Rawa Arjo, RPTN Susukan Baru, Lampung.
Erin diduga kuat terjebak perangkap pemburu yang dipasang untuk menjerat rusa dan babi hutan hingga belalainya putus.
BACA JUGA: Dua Menteri Kongo Akan Belajar Gambut ala Jokowi
Saat itu Erin langsung dirawat di Rumah Sakit Gajah Way Kambas. Sekarang kondisinya semakin membaik dengan bobot tubuh mencapai 470 Kg, atau hampir dua kali lipat dari saat ditemukan.
Setiap hari dirawat khusus oleh tim doker dan medis RS Gajah.
BACA JUGA: Pemerintah Revisi Target Perhutanan Sosial 12,7 Juta Hektar
"Kondisinya semakin sehat. Aktif, nafsu makan tinggi, aktivitas normal, dan tidak menunjukkan gejala stres," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Khusus terhadap foto luka gajah Erin pada bagian telinga yang diberitakan sebagai jamur, berdasarkan hasil observasi tim dipastikan merupakan tampilan akibat proses pengobatan menggunakan salep untuk mengobati bekas gigitan lebah.
BACA JUGA: 631 ton Sampah Indonesia Berhasil Dikelola
Perawatan sesuai prosedur kesehatan masih terus dilakukan. Pada 23 Maret lalu juga telah dilaksanakan evaluasi kesehatan oleh tim dokter.
Tim ini dari perwakilan Direktorat KKH (Febriany Iskandar, Joko Nugroho), Dr.drh.Ligaya Tumbelaka (FKH IPB, PKBSI, PDHI), drh.Diah Esti Anggraini (PLG WayKambas), Koordinator PLG (Elisabeth Dwvi), dan Perwakilan BKSDA Bengkulu (Mukhlas)
"Sekarang selalu ada yang mendampingi Erin, ada pengasuh khusus namanya Pak Suko. Kemana-mana selalu diangon atau digembala untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan, sampai nanti Gajah Erin sehat kembali," tutur Menteri Siti.
Erin juga diberi pakan, suplemen dan obat sesuai dengan kebutuhan tindak medik yang diperlukan. Juga telah diberikan vaksinasi rabies dan anti tetanus
"Saya mengecam keras kejahatan terhadap satwa dilindungi ini, dan sudah minta dirjen penegakan hukum jangan kendor untuk memburu pelaku-pelaku kejahatan satwa seperti ini. Jangan sampai ada Erin-erin berikutnya," imbuhnya.
Menteri Siti juga mengapresiasi respon cepat Tim Elephant Respon Unit (ERU) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang berhasil menemukan dan mengevakuasi Erin.
"Apa yang menimpa Erin akan selalu menjadi pengingat kita untuk terus menjaga habitat Gajah Sumatera. Butuh peran serta semua pihak menjaga dan melindunginya," pungkasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri LHK Ungkap Fakta Kasus Bonita, Si Harimau Sumatera
Redaktur & Reporter : Natalia