NEWYORK - Regulator penerbangan Amerika (FAA) melarang semua penerbangan 787 Dreamliner akibat berbagai masalah yang dialami produk baru Boeing tersebut. Langkah meng-grounded pesawat ini juga diikuti badan keamanan penerbangan Eropa dan juga Jepang, India serta Chili.
Dijelaskan, mereka prihatin tentang risiko kebakaran terjadi di penerbangan karena masalah yang dialami pesawat tersebut, termasuk yang terbaru tentang terbakarnya baterai. Wakil Menteri Transportasi Jepang, Hiroshi Kajiyama mengatakan keselamatan penerbangan penumpang merupakan yang terpenting.
"Kondisi yang tepat dari masalah baterai jet ini tidak diketahui karena pesawat memiliki sistem listrik yang kompleks dan perlu penyelidikan menyeluruh untuk memberikan jawabannya. Bagi kami keamanan penumpang yang utama," ungkap Hiroshi seperti dikutip voa (17/1).
Pemerintah Jepang mengatakan pemeriksaan awal menunjukkan baterai jet baru itu mengalami overheating. Karenanya, pihak airlines dan regulator mulai menghentikan penerbangan 787 Dreamliner menyusul Insiden Rabu pagi di Jepang.
All Nippon Airways Penerbangan domestik menuju Tokyo melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Takamatsu setelah asap terlihat di dalam pesawat. Pilot juga melaporkan mencium bau dan instrumentasi menunjukkan masalah baterai.
Sekitar setengah dari 50 Dreamliners saat ini dioperasikan oleh maskapai ANA dan Japan Airlines. Sementara di negara lain seperti United Airlines Amerika , Air India dan Chili LAN Airlines juga telah menggrounded jet berbadan lebar mesin ganda Boeing dari layanan penerbangan sejak Rabu kemarin.
Pendaratan darurat di Jepang adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden yang melibatkan baterai lithium ion di pesawat produksi Boeing yang menawarkan desain revolusioner tersebut. Armada yang terbang perdana untuk layanan komersial sejak November 2011 memicu kekhawatiran keselamatan pesawat setelah munculnya laporan kebocoran bahan bakar, kaca retak dan rem masalah.
Pesawat yang dibangun terutama dari serat karbon ringan dan sistem elektrik ini dioperasikan delapan operator seperti Qatar Airways, Ethiopian Airlines dan LOT Polish Airlines. Boeing telah menerima pesanan untuk pembuatan 800 unit pesawat baru yang diklaim lebih hemat bahan bakar ini.
Pabrikan Boeing sendiri menyatakan pihaknya percaya 787 Dreamliner aman dan menjamin produk tersebut untuk layanan komersial.(esy/jpnn)
Dijelaskan, mereka prihatin tentang risiko kebakaran terjadi di penerbangan karena masalah yang dialami pesawat tersebut, termasuk yang terbaru tentang terbakarnya baterai. Wakil Menteri Transportasi Jepang, Hiroshi Kajiyama mengatakan keselamatan penerbangan penumpang merupakan yang terpenting.
"Kondisi yang tepat dari masalah baterai jet ini tidak diketahui karena pesawat memiliki sistem listrik yang kompleks dan perlu penyelidikan menyeluruh untuk memberikan jawabannya. Bagi kami keamanan penumpang yang utama," ungkap Hiroshi seperti dikutip voa (17/1).
Pemerintah Jepang mengatakan pemeriksaan awal menunjukkan baterai jet baru itu mengalami overheating. Karenanya, pihak airlines dan regulator mulai menghentikan penerbangan 787 Dreamliner menyusul Insiden Rabu pagi di Jepang.
All Nippon Airways Penerbangan domestik menuju Tokyo melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Takamatsu setelah asap terlihat di dalam pesawat. Pilot juga melaporkan mencium bau dan instrumentasi menunjukkan masalah baterai.
Sekitar setengah dari 50 Dreamliners saat ini dioperasikan oleh maskapai ANA dan Japan Airlines. Sementara di negara lain seperti United Airlines Amerika , Air India dan Chili LAN Airlines juga telah menggrounded jet berbadan lebar mesin ganda Boeing dari layanan penerbangan sejak Rabu kemarin.
Pendaratan darurat di Jepang adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden yang melibatkan baterai lithium ion di pesawat produksi Boeing yang menawarkan desain revolusioner tersebut. Armada yang terbang perdana untuk layanan komersial sejak November 2011 memicu kekhawatiran keselamatan pesawat setelah munculnya laporan kebocoran bahan bakar, kaca retak dan rem masalah.
Pesawat yang dibangun terutama dari serat karbon ringan dan sistem elektrik ini dioperasikan delapan operator seperti Qatar Airways, Ethiopian Airlines dan LOT Polish Airlines. Boeing telah menerima pesanan untuk pembuatan 800 unit pesawat baru yang diklaim lebih hemat bahan bakar ini.
Pabrikan Boeing sendiri menyatakan pihaknya percaya 787 Dreamliner aman dan menjamin produk tersebut untuk layanan komersial.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebagian Dibakar Hidup-Hidup di Homs
Redaktur : Tim Redaksi