Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Doni Monardo Bertolak ke Lembata

Selasa, 01 Desember 2020 – 22:22 WIB
Salah satu tenda BNPB untuk pengungsian di Lembata, NTT, Selasa (1/12). Foto BNPB.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo langsung bertolak ke Kabupaten Lembata, NTT setelah menerima laporan ada 5.830 warga mengungsi pascaerupsi Gunung Ili Lewotolok.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Doni Monardo berangkat ke Lembata pada Selasa (1/12), untuk melihat kondisi di lapangan.

BACA JUGA: Begini Penampakan Luncuran Awan Panas Gunung Semeru, Warga Mengungsi

"Sekaligus memastikan upaya penanganan darurat berlangsung dengan baik, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak di Tanah Air," ucap Raditya pada Selasa malam.

Selain itu, BNPB juga telah mengirimkan bantuan penanganan darurat erupsi Gunung Ili Lewotolok berupa masker tiga lapis dan lampu air garam.

BACA JUGA: Massa PA 212 Ngotot Gelar Acara Reuni, Brigjen Awi Setiyono: Jangan Berharap

BNPB memberikan sebanyak 4.000 masker kain dan 12 unit lampu garam untuk warga di pengungsian.

Data per 1 Desember 2020, pukul 15.00 WIB, warga yang mengungsi berjumlah 5.830 jiwa yang tersebar di 20 titik pengungsian.

BACA JUGA: Mahfud MD: Kali Ini Mereka Mengganggu Ibu Saya, Bukan Menko Polhukam

"Terkait dengan penerapan protokol kesehatan, BPBD setempat selalu mengingatkan warga untuk melakukannya untuk mencegah terjadinya potensi penularan virus Covid-19," jelas Raditya.

Sementara itu, ketersediaan bahan makanan yang ada di gudang daerah masih cukup untuk kebutuhan selama 4 hari ke depan. Sedangkan dapur umum yang disediakan oleh dinas sosial setempat telah beroperasi.

"Di samping bantuan logistik, BNPB juga memberikan pendampingan dalam aktivitasi pos komando yang berada di Kantor Bupati Lama," jelas Raditya.

Dia juga menyebutkan, pendistribusian logistik ke titik-titik pengungsian mengalami kendala karena terbatasnya moda transportasi.

Namun demikian, tambah Raditya, dalam merespons kondisi darurat ini berbagai pihak telah saling berkoordinasi dan bekerja sama. Baik Pemda setempat, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI) dan sukarelawan yang berjumlah 132 orang.(fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler