jpnn.com - MEDAN - Sedikitnya 24.657 hektare lahan pertanian di delapan kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), gagal panen akibat erupsi Gunung Sinabung. Angka itu tercatat dalam data Dinas Pertanian (Distan) Sumut per 11 November.
"Erupsi Gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Debu vulkanik dan lahar dingin mengakibatkan kerugian materi cukup besar. Banyak infrastruktur yang rusak, tanaman pertanian fuso, dan aktivitas warga lumpuh," kata Kabid Bina Hortikultura Dinas Pertanian Sumut Yulizar Selasa (19/11).
BACA JUGA: Gempa 6,2 SR Guncang Halmahera
Dia menjelaskan, tanaman pangan yang terkena dampak erupsi Sinabung sejauh ini tercatat 16.148 hektare, sayuran 6.357 hektare, buah-buahan 2.143 hektare, dan tanaman hias 9 hektare. Umumnya, tanaman tersebut gagal panen karena rusak.
Karena besarnya kerugian itu, kata Yulizar, Kementerian Pertanian dan Menko Kesra terjun langsung untuk melihat kondisi di lapangan. Namun, Yulizar tidak bisa memperkirakan tindakan yang dapat dilakukan setelah erupsi Gunung Sinabung berhenti.
BACA JUGA: Presiden Tunjuk Dirjen Otda Jadi Penjabat Gubernur Riau
"Kami harus menunggu laporan dari kabupaten dulu, berapa pastinya kerugian yang ditimbulkan. Lagi pula, sampai sekarang erupsi masih terjadi,'"ujarnya.
Berdasar pengalaman erupsi sebelumnya, kata Yulizar, pemerintah pusat dan provinsi pasti menganggarkan dana untuk merehabilitasi areal pertanian yang rusak. "Bantuan untuk petani mungkin berupa bibit, irigasi, pompa, dan peralatan lain agar petani dapat berproduksi kembali," ujarnya. (tri/JPNN)
BACA JUGA: Kejati Sultra Usut Dugaan Korupsi Bupati Konut
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAUD Provinsi Riau Terbaik Tingkat Nasional
Redaktur : Tim Redaksi