jpnn.com - KENDARI - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah mengusut dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Konawe Utara (Konut). Tidak hanya penyalagunaan keuangan daerah dalam proyek pembangunan kantor Bupati Konut tahun 2008, tapi juga masalah transaksi keuangan setelah Pilkada Konut tahun 2010 yang diduga melibatkan Bupati Konut, Aswad Sulaiman.
Penegasan ini disampaikan Kepala Kejati Sutlra, Andi Abdul Karim kepada demonstran yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Konut untuk Keadilan (Kraken), Senin (18/11). Ia mengaku telah mengeluarkan surat perintah penyeledikan terhadap demonstran.
BACA JUGA: PAUD Provinsi Riau Terbaik Tingkat Nasional
"Secepatnya kami akan mengetahui apakah ada indikasi korupsi yang dilakukan Aswad Sulaiman," kata Andi Abdul Karim di hadapan demonstran seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Selasa (19/11).
Abdul Karim juga mengaku telah membentuk tim untuk mengetahui temuan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan adanya aliran dana usai Pemilukada 2010 yang jumlahnya miliaran rupiah.
"Kami akan melakukan penyelidikan sesuai aturan yang ada. Kalau tidak sesuai aturan, saya akan berteriak tangkap saya, karena saya berbuat nepotisme. Tapi kalau untuk menghitung kerugian negara itu domain ahlinya, seperti BPK dan BPKP," ujarnya.
Mendengar pernyataan tersebut, massa Kraken pun meninggalkan gedung kejaksaan dengan damai. Sebelumnya, demonstran menyampaikan dugaaan penyimpangan Bupati Konut, terkait penyalahgunaan proyek pembangunan kantor Bupati Konut mulai tahap I hingga II, sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Mereka juga mendesak Kajati untuk mengusut temuan PPATK pasca Pilkada Konut tahun 2010. Terkait transaksi keuangan melalui transfer ke rekening sejumlah keluarga Aswad Sulaiman, selaku Bupati Konut terpilih.
Herman Suwani, salah seorang demonstran menyampaikan bahwa kekayaan Konut tersentral pada Aswad Sulaiman dan kroninya. Demonstrasi Kraken yang belangsung sekitar dua jam ini, sempat terjadi aksi dorong dengan staf Kejati. Namun, aparat kepolisian berhasil meredam suasananya hingga tak terjadi aksi anarkis. (m4/KP/awa/jpnn)
BACA JUGA: Mucikari Resah Belum Terima Kompensasi
BACA JUGA: Gelar Aksi, Mobil para Dokter Macetkan Manado
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter Kandungan Mogok Praktek
Redaktur : Tim Redaksi