Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan, charging station merupakan insfrastruktur vital yang akan dibangun untuk kendaraan listrik. Karena itu, selain keberadaannya mudah dijangkau, biaya charging pun juga harus terjangkau. "Malah lebih baik gratis," ujarnya Jumat (3/8).
Menurut Rudi, selain di SPBU milik Pertamina, charging station juga akan dibangun di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, dan rumah sakit. "Serta di lokasi-lokasi lain yang mudah dijangkau masyarakat," katanya.
Rudi mengakui, gratisnya biaya charging station memang akan membebani PT PLN. Karena itu, dia memaklumi jika PLN pun ingin memberlakukan biaya charging sebesar Rp 1.200 per kilowatt hour (kWh). "Jadi, nanti biar itu ditanggung pemerintah melalui subsidi," katanya.
Dari kalkulasi belanja subsidi, pemberian subsidi untuk charging station memang tidak akan menambah beban pemerintah. Sebab, selama ini pemerintah memberi subsidi sekitar Rp 4.000 per liter untuk BBM jenis Premium. Nah, subsidi itulah yang nantinya akan dialihkan ke subsidi charging station. Bahkan, pemerintah masih akan mendapat penghematan karena subsidinya tidak sebesar BBM.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, selain charging stasiun di area publik, masyarakat juga bisa melakukan charging kendaraan listrik di rumah. Aktifitas tersebut diharapkan dilakukan pada malam hari sehingga kendaraan listrik sudah siap digunakan pada pagi harinya. "Selain itu, pada malam hari biasanya konsumsi listrik turun drastis sehingga listrik yang diproduksi PLN terbuang percuma. Jadi pas sekali dengan sistem charging kendaraan listrik ini," terangnya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Minyak Kembali Naik
Redaktur : Tim Redaksi