jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup melemah tiga poin atau 0,02 persen.
Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp 14.503 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya R p14.500 per USD.
BACA JUGA: Aduh, Rupiah Melemah Lagi Kamis Pagi
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia menyatakan pelemahan itu terjadi seiring pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Dari domestik, pelaku pasar terfokus ke PPKM darurat apalagi setelah kasus Covid-19 tembus 21 ribu," kata Nikolas, di Jakarta, Kamis (1/7).
BACA JUGA: Pelemahan Kurs Rupiah Berlanjut, Ternyata Ini Penyebabnya....
Pemerintah mulai akan melakukan pengetatan aktivitas dalam rangka PPKM Darurat di Jawa dan Bali, termasuk mengharuskan bekerja dari rumah.
Pusat perbelanjaan dan mal ditutup, mulai 3-20 Juli 2020.
BACA JUGA: Sentimen Penguatan USD Berlanjut, Kurs Rupiah Terimbas, Anjlok 35 Poin
Cakupan area PPKM Darurat akan terbagi atas 48 kabupaten/kota dengan situasi pandemi level 4. Kemudian, di 74 kabupaten/kota dengan situasi pandemi level tiga.
"Sementara kalau dari global, yang dicermati investor ialah data tenaga kerja AS setelah pernyataan (Ketua Fed) Powell bahwa inflasi bukan satu-satunya penentu perubahan kebijakan moneter," ujar Nikolas.
Data tenaga kerja AS versi perusahaan swasta Automatic Data Processing (ADP) dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar semalam.
ADP menyampaikan terdapat penambahan 692 ribu pekerja pada Juni, melebihi ekspektasi pasar 550 ribu pekerja.
Dengan hasil data tersebut, pasar berekspektasi data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis pada Jumat (2/7) akan menunjukkan data yang juga lebih bagus dari ekspektasi.
Data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya, di samping data inflasi.
Indeks USD saat ini berada di level 92,501, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 92,436.
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,48 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,444 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 14.510 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.503 per USD hingga Rp 14.550 per USD.
Esok hari, Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif.
"Namun, ditutup melemah di rentang Rp 14.490 - Rp 14.540 per USD," kata Ibrahim. (mcr10/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia