BAGI Fox International Channels (FIC) Asia, anak perusahaan News Corporation yang merupakan leader jaringan televisi berbayar di Asia, Indonesia adalah salah pasar terpenting mereka. Memang, baru 5 persen rumah tangga di Indonesia yang menggunakan televisi berlangganan. Namun, sejalan dengan terus tumbuhnya perekonomian tanah air, hal itu membuat potensi Indonesia yang berpenduduk hampir 250 juta jiwa sangatlah besar.
Terkait dengan rencana perubahan merek ESPN menjadi Fox Sports pun, Indonesia mendapatkan keistimewaan. Lima perwakilan media dari Indonesia paling awal diundang untuk mendapatkan penjelasan terkait perubahan nama yang akan dilakukan mulai Senin besok (28/1) itu. Perubahan merek itu akan terjadi di semua negara di Asia, kecuali Tiongkok.
"Indonesia itu adalah raksasa yang sedang tertidur. Passion masyarakat di sana pada olahraga sangat tinggi, pada saatnya nanti, ketika semuanya sudah klik, sepak bola maupun olahraga lain akan menjadi sesuatu yang besar di sana," kata Steve Dawson, presenter kondang yang salah satunya membawakan SportsCenter di ESPN.
Mulai Senin besok, SportsCenter, tayangan highlight olahraga di ESPN, akan berubah nama menjadi Fox Sports Central. Perubahan itu sendiri terjadi setelah November lalu News Corp. berhasil mengakuisisi saham ESPN Star Sports (ESS) yang sebelumnya dimiliki Disney. Tidak hanya SportsCenter, semua layanan ESPN termasuk yang online akan di-rebranding menjadi Fox Sports.
Meski berubah nama, semua layanan yang selama ini disajikan dengan merek ESPN tetap bisa dinikmati. Bahkan dengan kemasan baru yang lebih menarik.
"Di Fox Sports Central, nantinya akan ada sedikit modifikasi dari konsep di SportsCenter. Jika sebelumnya saya didampingi seorang komentator, nanti dua. Di kanan saya adalah expert, sedangkan di kiri saya adalah jurnalis pilihan. Ini akan memberikan analisa yang lebih lengkap pada penonton, tentang hot topic yang kami angkat setiap hari," papar Dawson.
Peter Hutton, senior vice president Fox International Channels, menilai, saking besarnya potensi pasar televisi berbayar di Indonesia, kelak dia menginginkan adanya program khusus dalam bahasa Indonesia. Seperti yang saat ini ada di Taiwan.
"Seseorang mungkin sangat fasih berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka. Namun, emosi yang mereka rasakan atas satu tayangan tidak akan sebaik jika tayangan itu disajikan dalam bahasa ibu mereka," jelas Hutton.
Seperti halnya yang dibilang Dawson, Hutton menegaskan bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat besar untuk televisi berbayar. "Bagi kami Indonesia adalah salah satu pasar yang paling penting di kawasan Asia Pasifik," tandasnya.
Soal banyaknya televisi terestial yang menayangkan acara olahraga gratis di Indonesia, termasuk Premier League, Serie A, La Liga, hingga Formula 1, hal itu menurut Hutton tidak akan memakan pasar Fox Sports. "Prinsip kami adalah menyediakan pengalaman menonton televisi yang berbeda bagi pelanggan. Di mana dengan pengalaman baru itu, membayar tidak membuat mereka merasa kehilangan sesuatu," papar Hutton. (ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Privatisasi Tak Ganggu Rencana Korporasi
Redaktur : Tim Redaksi