ESQ Mencetak Pemimpin dengan Hati dan Etika, Lebih dari Cerdas

Jumat, 06 Desember 2024 – 07:34 WIB
Pendiri ESQ Corp. Dr. (H.C.) H. Ary Ginanjar Agustian. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pelatihan berbasis integrasi kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) yang dikembangkan ESQ Corp terbukti berdampak signifikan pada pengembangan individu, karier, hingga kontribusi sosial.

Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian mengatakan, pendekatan holistik ini mencetak individu yang lebih seimbang dan berdaya guna dalam berbagai aspek kehidupan.

BACA JUGA: Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM

Survei menunjukkan, peserta pelatihan mengalami peningkatan kesadaran diri, pengambilan keputusan yang lebih etis, serta kemampuan mengelola stres dan konflik secara konstruktif.

Pada aspek profesional, pelatihan ini meningkatkan kinerja, menciptakan kepemimpinan beretika, dan memperkuat hubungan interpersonal. Secara sosial, individu dilatih untuk hidup dengan tujuan lebih besar, memberikan manfaat bagi komunitas.

BACA JUGA: Bersama ESQ, FK Unair Targetkan Zero Bullying dalam Pendidikan Kedokteran

Data dari ESQ Leadership Center mengungkap, 85% peserta pelatihan melaporkan peningkatan kemampuan mengelola emosi, sementara 70% merasa lebih termotivasi secara spiritual dan etis dalam pekerjaan.

Studi juga menunjukkan pelatihan ini mampu mengurangi tingkat stres kerja hingga 40% di kalangan peserta dari sektor korporasi, serta meningkatkan produktivitas tim sebesar 25%.

BACA JUGA: Lintasarta Gandeng ESQ Kembangkan Layanan TalentDNA AI

Hasil serupa terlihat di dunia pendidikan. Program ESQ Education pada sekolah swasta meningkatkan prestasi akademik siswa hingga 30% dan menurunkan perilaku agresif, berkat pengelolaan emosi yang lebih baik.

Studi kasus pada perusahaan multinasional menunjukkan peningkatan kepuasan dan loyalitas karyawan masing-masing hingga 50%, berkat pelatihan berbasis IQ, EQ, dan SQ.

Ary Ginanjar menegaskan, pelatihan ESQ menciptakan individu seimbang yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi diri sendiri, lingkungan kerja, dan masyarakat luas.

“Dampak ini terbukti signifikan, baik melalui pengalaman peserta maupun hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif,” ujar Ary Ginanjar, dalam keterangannya, Kamis (5/12). (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler