Etika Miss World 2013 jadi Taruhan

Kamis, 05 September 2013 – 03:48 WIB

jpnn.com - BANDUNG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Nunung Sobari mendukung ajang Miss World yang bakal digelar di Sentul Bogor, Jawa Barat. Alasannya, ajang internasional itu akan memberi dampak positif terhadap promosi pariwisata lokal.

Namun, ia berharap berharap panitia penyelenggara bisa mengangkat budaya Jawa Barat dalam gelaran tersebut. "Harus dipikirkan tentang budaya Jawa Barat. Dan jangan melenceng dari etika-etika dan norma-norma agama," kata Nunung.

BACA JUGA: Meski Tak Nyoblos, JE Unggul di Kandang

Adapun mengenai pro dan kontra, Nunung menilai, hal itu  merupakan hal yang lumrah terjadi. Namun, sepanjang relevan dan konsisten tidak melanggar etika, moral, dan jati diri masyarakat Jawa Barat, Nunung yakin ajang Miss World akan mendatangkan manfaat, khususnya bagi sektor pariwisata dan pembangunan Jawa Barat umumnya.

"Harus dirancang dengan baik. Hilangkan sisi-sisi negatif, perkuat sisi positifnya dan yakinkan masyarakat disertai jaminan. Pasti berdampak positif, meskipun dalam satu acara pro dan kontra itu pasti selalu ada," katanya.

BACA JUGA: Desak KPK Usut Korupsi di Wakatobi

Sementara itu, massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar akhirnya turun ke jalan menolak penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia. Penolakan ini, mereka lakukan melalui orasi dan aksi demonstrasi yang digelar tepat di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (4/9).

Dikatakan Humas HTI Jabar Luthfi Afandi, penyelenggaraan Miss World di Indonesia tak lebih dari sekadar ajang ekploitasi wanita. Pasalnya, penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut hanya ditujukan untuk mendongkrak pendapatan industri fashion, komestik dan rating media.

BACA JUGA: Poso jadi Pusat Teroris Nasional

"Kriteria penilaian berupa konsep beauty with purpose serta 3B (beauty, brain dan behaviour) hanyalah kedok bagi legalisasi eksploitasi tubuh perempuan. Terlebih lagi, Miss World adalah kontes tertua yang telah mengilhami lahirnya kontes-kontes kecantikan serupa lainya," kata Lutfi.

Lutfi juga menuturkan, pihaknya mendesak Pemerintah agar mencabut izin penyelengaraan Miss World di Indonesia dan tidak mengeluarkan izin acara yang Finalnya akan digelar di Sentul Bogor pada 28 September 2013 mendatang.  "Digelarnya Miss World berarti paham liberalisme akan menyebar dan dicontoh masyarakat Indonesia," jelas Luthfi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan enggan berbicara banyak terkait gelaran tersebut. Meski salah satu penyelenggaraannya akan dilakukan di Bogor, Jawa Barat, Heryawan mengaku pihaknya tidak terlibat dalam perizinan tersebut. "Izinnya bukan gubernur, tapi di Mabes Polri," singkat Heryawan saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro. (fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiap Pagi Kera Serbu Rumah Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler