Euforia Malam Tahun Baru di Manila dan Piala AFF 2022 Tanpa Gereget di Filipina

Senin, 02 Januari 2023 – 05:25 WIB
Suasana Malam Tahun Baru 2023 di Manila, ibu kota Filipina, Sabtu (31/12/2022). Foto: M Amjad/JPNN.com

jpnn.com - Timnas Indonesia yang akan menghadapi Filipina pada laga Piala AFF 2022 pada Senin (2/1) terpaksa berlatih dengan iringan musik yang berdentum keras. Di Manila, euforia perayaan Malam Tahun Baru lebih terasa ketimbang sepak bola.

Muhammad Amjad, Manila

BACA JUGA: Ikhtiar Ganjil di Kawasan Tajir, dari Cadas Menuju Ambyar

WAKTU di arloji menunjukkan pukul 19.00 waktu Manila. Rizal Memorial Stadium yang bersejarah di ibu kota Filipina, Manila, terlihat terang karena digunakan untuk latihan Timnas Indonesia sebelum menghadapi tuan rumah.

Uniknya, gedung tinggi apartemen dan perkantoran di sekitar Rizal Memorial Stadium terlihat berbeda. Beberapa kali kilatan dari lampu sorot mengenai gedung-gedung pencakar langit tersebut.

BACA JUGA: Menyusuri Jalanan Old Quarter Hanoi, Mahasiswa jadi Pemandu Wisata Gratis

Sorotan dari berbagai lampu itu juga diiringi suara musik yang begitu keras. Kilat lampu dan dentuman musik itu menjadi tanda bahwa ada yang sedang menggelar hajatan besar.

Suasana di jalanan menuju stadion pun sama. Banyak warga berkerumun di jalur pedestrian.

BACA JUGA: Gebyuran Bustaman Menjelang Ramadan, Tradisi Ratusan Tahun Warisan Kiai Bustam

Di antara mereka ada yang menari mengikuti suara musik, atau sekadar bersenda gurau. Sebagian lainnya tampak menghidupkan suasana dengan menyulut petasan dan kembang api.

"Ini hari libur, hampir semua pertokoan, restoran, kafe akan tutup lebih awal,” ucap Eduardo Homo, sopir yang mengantar wartawan JPNN.com ke tempat latihan Timnas Indonesia.

Omo -panggilan akrab Eduardo Homo- menjelaskan jam buka beberapa kelab malam pun lebih mundur dibandingkan pada hari-hari biasa. “Merayakan tahun baru terlebih dahulu," tuturnya.

Menurut dia, sudah menjadi hal lumrah bahwa perkantoran pemerintah maupun swasta meliburkan para pegawai mereka pada hari terakhir menjelang pergantian tahun. Suasana pesta besar memang begitu terasa di kalangan warga Manila.

Namun, berbeda dari lalu lintas kota-kota besar di Indonesia yang biasanya macet saat malam tahun baru, jalan-jalan utama di Manila justru terlihat lengang.

"Jalanan utama sepi karena hari libur. Ini seperti hari berkumpul dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman. Jalanan yang dekat dengan perkampungan yang ramai dan macet," ujar Omo.

Pada malam tahun baru di Manila, kata Omo, biasanya yang terdengar tidak hanya suara petasan dan kembang api, tetapi juga sirene mobil pemadam kebakaran.

"Ada pesta kembang api dan petasan, tetapi juga ada kebakaran dan korban," kata Omo.

Pria 55 tahun itu memaparkan pada perayaan malam Tahun Baru 2022, ada rekannya yang mengalami luka bakar karena kembang api.

Menurut dia, banyak kejadian serupa terjadi di tempat-tempat lainnya karena euforia pada perayaan pergantian tahun membuat orang-orang kurang berhati-hati.

Mengutip data Departemen Kesehatan Filipina, laman philstar.com mengabarkan pada Malam Tahun Baru 2022 lalu terdapat 85 kasus luka bakar karena petasan dan kebakaran. Korbannya pun orang dewasa maupun anak-anak.

"Jumlah itu menurun dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun lalu (2021,red)," tulisan di media tersebut.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, The National Capital Region Police Office (NCRPO) atau Kepolisian Daerah Ibu Kota Filipina sudah mewanti-wanti warga Manila berhati-hati dalam merayakan tahun baru.

"Lihat saja, itu ada beberapa mobil pemadam kebakaran yang sudah disiagakan di titik-titik yang rawan," kata Omo.

Pemandu wisata di kawasan Metro Manila, May, menuturkan tidak banyak kelab malam yang buka pada malam tahun baru.

Menurut dia, warga lebih memilih merayakan pergantian tahun dengan keluarga atau kolega di rumah masing-masing.

"Kalaupun ada kelab malam yang buka, biasanya akan penuh. Hotel di sini juga biasanya banyak yang penuh," tuturnya.

Sebaliknya, hal-hal terkait Piala AFF 2022  tidak terlihat di Manila. Kemeriahan kompetisi sepak bola antarnegara ASEAN tersebut tidak terlihat seperti di Indonesia.

Memang sepak bola bukanlah cabang olahraga favorit bagi masyarakat Filipina. Mayoritas warga di negeri bekas jajahan Spanyol dan Amerika Serikat (AS) itu lebih menyukai basket.(dkk/jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stori tentang SPG Menjadi LC Sejak Pandemi, Jajakan Diri, Terjerat Utang pada Agensi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler