"Beberapa keputusan penting sudah diambil. Euro 2020 akan berlangsung di seluruh benua dan sejumlah kota besar. Itu didasarkan ide dari presiden UEFA Michel Platini," kata Gianni Infantino, sekjen UEFA, seperti dikutip Reuters.
Ide tentang Euro 2020 di penjuru Eropa itu sudah pernah disampaikan Platini di sela-sela Euro 2012 lalu. Kemudian, mereka menunggu respons dari asosiasi-asosiasi sepak bola di Eropa. "Ternyata responsnya cukup positif," kata Infantino.
Salah satu aspek yang membuat UEFA memutuskan seperti itu karena situasi ekonomi yang sedang tidak menentu di Eropa sehingga akan kesulitan bagi setiap negara yang ditunjuk. "Akan sulit untuk menginvestasikan begitu banyak dana dari satu negara untuk membangun fasilitas," kata Infantino.
Sejatinya Turki menjadi negara yang paling siap dan sudah mengajukan diri untuk melaksanakan Euro 2020. Hanya, pada waktu yang hampir bersamaan mereka juga akan melaksanakan Olimpiade 2020 di Istanbul. UEFA meminta agar Turki memberikan prioritas, tetapi mereka menolak, sehingga keputusan ekstrem diambil Platini.
Rencananya mulai Maret nanti akan dibuka bidding untuk kota-kota yang bersedia menjadi tuan rumah buat Euro 2020. Kemudian, finalnya kemungkinan besar akan dilaksanakan di Wembley, London. "Jelas sekali bahwa Wembley dipertimbangkan oleh UEFA dan kami akan berusaha agar tercapai," kata David Bernstein, chairman FA (asosiasi sepak bola Inggris).
"UEFA menginginkan semifinal dan final dilaksanakan di lokasi yang sama atau kota yang sama, jadi saya pikir kami bisa menjadi pilihan yang bagus. Tetapi ada beberapa pesaing," kata Bernstein.
Tidak semua bisa menerima keputusan UEFA itu. Penolakan banyak dilakukan sejumlah kelompok fans di Eropa. Mereka menilai dengan dilaksanakan di seluruh Eropa akan menyulitkan dalam mobilisasi fans untuk mendukung tim kesayangnnya. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Momentum Bangkit
Redaktur : Tim Redaksi