“Pesawat berhasil di evakuasi setelah kami meminjam alat Derek yang lebih besar. Pesawat sudah bisa dipindahkan dari lokasi kejadian,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, Fadliannor, Selasa (10/1).
Sebelumnya menurut Kadishub, pada Minggu (8/1) malam tim evakuasi telah berupaya agar body pesawat bisa dikeluarkan dari runway dengan cara mendatangkan alat derek, Crane Tronton yang kapasitas 15 tone. Pemindahan tidak berjalan mulus.
Keesokan harinya, Senin (9/1) malam, tim kembali mencoba memindahkan pesawat dengan menambah satu unit peralatan Derek. Lagi-lagi, upaya tersebut gagal. Pesawat tetap tidak bisa di evakuasi dari lokasi kejadian.
Tim evakuasi sempat kewalahan, selain terkendala peralatan proses pemindahan beberapa terhalang dengan cuaca hujan lebat, sehingga tim berulang kali menghentikan kegiatan mengeluarkan roda pesawat yang keperosok ke dalam tanah.
Setelah dua unit Crane Tronton tidak bisa mengevakuasi pesawat, tim kembali meminjam alat derek dengan kapasitas besar sekitar 50 tone milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sukajadi Sawit Mekar. “Alat ini kami ambil di dermaga PT SKKM , Bagendang. Dan akhirnya, alat kapasitas 50 tone inilah yang berhasil mengangkat pesawat,” ujarnya.
Lanjut Fadliannor, proses evakuasi yakni pesawat di angkat setelah roda berhasil dikeluarkan dari tanah, lubang langsung dipasang kayu balok ulin ukuran 20x20 dan plat baja berukuran tebal 8 cm. Setelah itu, pesawat ditarik masuk ke runway area dan selanjutnya RON (Remain Over Night) atau diinapkan di arpon.
“Pesawat sudah di evakuasi keluar dari landasan, sekarang ini pesawat belum bisa diterbangkan karena masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut dari tim teknisi khusus Merpati,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Merpati jenis MA-60 PK-MZM pada Sabtu (7/1) sore sekira pukul 15.45 WIB pada saat pesawat sedang jalan di darat dan hendak berputar, musibah terjadi roda kiri terpelintir keluar dari marking area dan keperosok masuk tanah di shoulder (bahu landasan), tepatnya 600 meter sebelum turning area (tempat berbelok) di tresol 13 – runway 1350 meter sebelum memasuki area taxi (taxiing) Bandar Udara H Asan Sampit.
Saat mengalami insiden pesawat dengan nomor penerbangan MZ 536 itu baru datang dari Bandar Udara Juanda, Surabaya, Jawa Timur dengan mengangkut penumpang sebanyak 62 orang yang terdiri dari 46 dewasa, 10 anak-anak, enam bayi dan enak cabin crew MA-60.
Selain membawa penumpang, pesawat juga membawa barang bagasi seberat 666 kilogram yang terdiri dari 65 koli serta 86 kargo. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian, namun berapa penumpang sempat mengalami shock.(fm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalteng Datangkan 1.370 KK Transmigran
Redaktur : Tim Redaksi