Evakuasi Jalur Darat Alternatif Terakhir

Kamis, 10 Mei 2012 – 19:47 WIB

JAKARTA -- Sejauh ini belum ada pihak yang mengkonfirmasi tentang kondisi seluruh penumpang Sukhoi Super Jet (SSJ) 100, yang kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5).

Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Daryatmo, mengatakan, rencananya pihaknya akan menerbangkan satu Helikopter Puma untuk mendrop tim dari Paskhas TNI AU ke lokasi.

"Kami akan terbangkan satu helikopter Puma untuk drop dari Paskhas ke lokasi. Setelah itu harapan kami orang itu bisa identifikasi dan beri informasi kepada kami supaya bisa tahu kondisi korban (penumpang)," kata Daryatmo memberikan keterangan pers, Kamis (10/5), di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta.

Dia menjelaskan, rencananya Basarnas juga akan membuat helipad untuk pendaratan helikopter. Menurutnya, kalau helipad selesai akan bisa segera lakukan evakuasi.

Setelah evakuasi selesai dan penumpang berhasil ditemukan, rencananya akan dibawa ke Halim Perdana Kusumah. "Nanti diserahkan kepolisian apakah akan dibawa ke rumah sakit," ungkap Daryatmo.

Dia mengatakan, kalau evakuasi dilakukan lewat darat, maka jalan yang harus dilalui adalah jalan yang ditempuh oleh tim Basarnas yang hingga Kamis (10/5) petang baru mendaki hingga ketinggian 1.900 meter karena cuaca buruk.

Namun dia memastikan, untuk evakuasi jalan darat merupakan alternatif terakhir. "Kami upayakan untuk evakuasi lewat udara," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 78 Anggota Tim Evakuasi Terhenti di Ketinggian 1.900 Meter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler