Evaluasi Beberapa Posisi

Timnas U-21 Pascakalah Dari Brunei

Minggu, 11 Maret 2012 – 08:05 WIB
Yosua Pahabol. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

JAKARTA - Kekalahan 0-2 Indonesia dari tim Brunei pada partai final Piala Hassanal Bolkiah Jumat (9/3) malam lalu memang cukup menyakitkan. Namun, Pelatih timnas U-21 Widodo menilai kekalahan tersebut menjadi bahan evaluasi ke depan agar tim semakin solid.

Pelatih asal Gresik itu mengatakan bahwa materi yang dibawa ke Brunei kali ini memang yang terbaik dimiliki Indonesia untuk saat ini. Namun, dia optimistis Andik Vermansyah dkk bisa tampil lebih baik lagi seandainya ada masa persiapan yang cukup untuk membangun tim.

Bahkan, Widodo mengaku cukup puas dengan pencapaian anak didiknya menuju partai puncak karena dari awal tim U-21 ini dipandang sebelah mata. "Kami senang dengan semangat anak-anak yang sangat tinggi, tim ternyata bisa membuktikan ke final," ucapnya.

Namun, untuk urusan skuad ke depan, Dia mengaku memang perlu melakukan evaluasi untuk beberapa posisi yang dinilainya masih belum sesuai harapan. Itu memang perlu dilakukan Widodo karena kualitas pemain terlihat kurang, terutama untuk lini belakang yang cukup keteteran.

"Evaluasi tentang beberapa posisi harus ada. Agar tim yang sudah ada bisa semakin bagus," tutur pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 tersebut.

Sayang, saat ditanya lebih jauh mengenai posisi yang dianggap kurang dan perlu dilakukan perubahan pemain atau penambahan, Widodo enggan memberikan jawaban. Dia masih akan membicarakannya kembali saat tiba di Indonesia agar evaluasinya semakin matang. "Ya, tidak sekarang saya kasih tahu (evaluasi dan perubahan untuk posisi pemain)," tutur Widodo.

Jika melihat track record permainan timnas dalam ajang Piala Hassanal Bolkiah, sebenarnya tiap lini timnas layak menjadi sorotan karena masih jauh dari harapan. Lini belakang misalnya, masih sering salah antisipasi dan kurang konsentrasi.

Lini depan, Timnas masih terlalu bergantung kepada seorang Andik. Miko Ardiyanto dan Yosua Pahabol sendiri yang diharapkan mempu menjadi tandem masih belum bisa sehati.

Nah, kondisi ini diperparah dengan kerap telatnya sokongan dari lini kedua. Itu terlihat saat Andik dimatikan, inisiatif lini tengah untuk memanfaatkan kelengahan konsentrasi lini belakang lawan masih kurang. 

Di sisi lain, PSSI sebelumnya menyatakan bahwa Timnas U-21 ini juga menjadi ajang seleksi  untuk mendapatkan tim terbaik menjelang kualkifikasi Piala Asia U-22 yang digelar Juni mendatang mendatang. Nantinya akan ditambahi penggawa timnas U-19  atau yang lainya lainnya agar semakin solid.

Indonesia sendiri sampai saat ini masih menunggu keputusan dari induk sepak bola Asia, AFC, terkait kemungkinan bisa menjadi tuan rumah babak kualifikasi U-22. Sejauh ini, PSSI telah menawarkan Jakarta untuk menjadi tuan rumah tetapi masih belum ada jawaban dari AFC. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Chelsea, Pilih Perpanjang Durasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler