Evaluasi Izin ISL Lambat

Besok Baru Panggil PT LI

Senin, 14 Januari 2013 – 08:50 WIB
JAKARTA-Pelaksanaan evaluasi rekomendasi penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL) yang akan dilakukan tiap pekan belum berjalan sesuai rencana. Sudah sepekan lebih ISL digulirkan pada 5 Januari lalu, tapi hingga kemarin (13/1) Pemerintah belum melakukan evaluasi.

Badan Olahraga Profesional lndonesia (BOPI) yang mengeluarkan Rekomendasi sebagai kepanjangan kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora)  juga mengaku belum bisa bekerja maksimal. Alasannya, sampai saat ini belum sepenuhnya menerima laporan PT Liga Indonesia (PT LI) sebagai penyelenggara ISL.

"Kami belum bertemu, ini akhir pekan. Saya juga belum memeriksa berkas . Mungkin ada yang kurang," kata Pelaksana tugas (Plt) ketua umum BOPI, Haryo Yuniarto, kemarin (13/1).

Karena itu, rencana untuk menemui PT LI pada 12 Januari lalu tak terlaksana. Sebab, lanjut Haryo, asosiasi pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) juga belum memberikan  skema pembayaran yang akan diajukan ke PT LI untuk dibicarakan dengan klub.

Selain itu, Haryo juga meminta agar berkas dari pemain benar-benar dilengkapi. Bukan hanya berupa surat pernyataan belum dibayar dan gaji masih ditunggak klub, melainkan juga lampiran copy kontrak dan perjanjian lainnya.     

"Kalau dari pemain berkas-berkasnya masih kurang. Saya minta APPI untuk melengkapinya juga," tutur lelaki berkumis tersebut.     

Nah, untuk evaluasi izin, BOPI sudah meminta kepada PT LI agar mendahulukan laporan dari klub yang bertanding pada 5 Januari. Itu diperlukan karena BOPI ternyata melakukan evaluasi izin per klub, bukan secara keseluruhan.     

Jika nantinya klub yang berlaga pada 5 Januari lalu, Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, Pelita Bandung Raya (PBR), dan Barito Putra terbukti belum berniat membayar tunggakan, maka izin bisa bermasalah.    

 "Berkas dari mereka dulu yang kami periksa. Selanjutny atim yang randing di hari kedua, dan seterusnya sampai semua klub yang sudah bermain bisa dipantau sejauh apa merkea melunasi tunggakannya," tutur lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Harian BOPI tersebut.     

Rencananya, BOPI baru akan bertemu PT LI besok (15/1). Haryo mengaku tidak bisa langsung melakukan pemanggilan dan pertemuan karena agenda yang padat. Apalagi, kedua kubu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi proses rekonsiliasi sepak bola Nasional yang akan diumumkan langkahnya pekan ini.     

Di sisi lain, CEO PT LI Joko Driyono cukup sulit. dikonfirmasi oleh Jawa Pos ponselnya tidak aktif. Demikian juga dengan pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalas.

Mengetahui perkembangan yang kurang positif ini, APPI berniat untuk kembali menemui BOPI, CEO APPI Valentino Simanjuntak menegaskan jika pihaknya kecewa BOPI tak merealisasikan ucapannya.      

"BOPI janji katanya kalau belum ada kepastian penyelesaian sampai tujuh hari, rekomendasinya akan dicabut. Kami tagih janji itu," tegasnya. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semakin Garang di Kandang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler