jpnn.com, PEKANBARU - Pelatih PSPS Riau Raja Faisal tak punya banyak pilihan dalam setiap laga pascahengkangnya tujuh pemain pada pertengahan putaran pertama Liga 2 2019.
"Kami sudah maksimal bermain, dan kami tidak punya option atau pilihan untuk pemain. Karena kita hanya punya 15 pemain," kata Raja Faisal.
BACA JUGA: No Firly tidak Masalah, Masih Ada Roni Fatahillah
BACA JUGA: The Jakmania: Kami Kecewa Ferry Paulus, Persija Kami Buruk Sekali
Raja Faisal pun mengambil keputusan mengusulkan tambahan 6 pemain PSPS Riau. Keenam nama-nama yang akan diusulkan ya ke managemen tersebut, Raja mengaku sudah mengantongi nama-nama pemain yang akan diboyong nanti.
BACA JUGA: Persiraja vs PSMS: Ayam Kinantan Incar Jawara Paruh Musim
“Kami sudah mencatat nama-nama pemain yang akan kita panggil dan kita ajukan kepada manajemen. Tapi manajemen sampai sekarang belum memberikan jawaban," sebutnya.
"Kami sudah pantau, catatan kami ada sekitar 6 orang pemain yang akan kami datangkan dari luar. Karena posisi yang kami minta di sini adalah posisi yang sangat krusial, posisi yang sangat penting," ungkapnya.
BACA JUGA: Naga Mekes Percaya Diri Tatap Beruang Madu
Dia menuturkan, jika manajemen tidak mengabulkan permintaannya untuk mendatangkan pemain dari luar, pihaknya mengaku akan memilih alternatif untuk mengambil pemain lokal.
"Kami tidak bisa memaksakan manajemen, jika tidak bisa, kami cari solusi pemain lokal. Buktinya kami tidak kalah jauh juga dari pemain luar, karena yang sekarang adalah pemain lokal," ujarnya.
Untuk mencari pemain lokal tersebut, pihaknya juga akan melakukan talent scouting di beberapa tidak di Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. Seperti di Rengat, Rohil, Dumai, Bangkinang, artinya semua pemain Riau tidak tutup kemungkinan untuk bergabung dengan PSPS," imbuhnya.
Rencananya, talent scouting tersebut akan dikukannya setelah pertandingan away PSPS ke Persibat Batang atau setelah putaran pertama ini selesai.
Sementara itu, kurangnya pemain PSPS Riau tersebut juga diakui oleh Humas dan Media Officer PSPS Riau, M Teza Taufik, bahwa saat ini pemain hanya tinggal 15 pemain setelah ditinggal pergi oleh 7 pemain.
Sejauh ini, PSPS Riau dikompetisi Liga 2 musim 2019 mendapatkan perlawanan yang ketat. Tergabung di grup barat, tim kebanggaan masyarakat Riau ini harus bersaing dengan 11 klub dari 12 klub komposisi grup barat.
Bahkan, jika tidak bisa meraih poin di lanjutan liga 2 ini bukan tidak mungkin tim yang diarsiteki Raja Faisal ini akan terperosok ke jurang degradasi.
Melihat performa Riki Dwi Saputro dkk masih mengkhawatirkan. Selain stamina jelek kerjasama antar lini belum rapi. Itu terlihat ketika area pertahanan PSPS kocar-kacir mendapatkan high pressing.
PSPS dengan waktu yang cukup singkat harus memutar otak mendapatkan formula mempuni melakoni Liga 2 yang super ketat. Apalagi pasca ditinggalkan pelatih PSPS Riau Bona Simanjuntak disertai tujuh pemain PSPS yang juga ikut mengundurkan diri dari Askar bertuah.
BACA JUGA: The Jakmania: Hello Pemain Persija, Kalian Atlet atau Model?
Saat ini PSPS di karateker oleh Raja Faisal hanya mempunyai 15 pemain. Raja Faisal pun langsung mengubah dengan memainkan pola 4-2-3-1. Pola terebut dinilai Raja Faisal sangat ampuh dan terbukti menang mendapatkan poin penuh ketika menjamu Sriwijaya FC.
Sejumlah penonton yang melihat persiapan Askar Bertuah dibeberapa laga sangat pesimis dengan tim musim ini. Akankah PSPS berjaya di musim ini atau malah sebaliknya.Terjerumus ke jurang degradasi ke Liga 3. Dari 9 laga bertandingan yang dimainkan, PSPS hanya mampu berada di peringkat ke 11 klasemen sementara.
Solusi jitu pun disampaikan Raja Faisal yang berkeinginan merekrut mantan pemain dari klub besar ditanah air. Hal tersebut dilakukan Raja Faisal agar bisa menyelamatkan PSPS Riau dari jurang degradasi ke Liga 3. Karena menurutnya, PSPS merupakan marwah Riau harus harus diperjuangkan mati-matian.
Ditambahkan Teza, direkrutnya pemain-pemain ini nantinya akan mengisi kepergian 7 pemain yang sebelumnya mengundurkan diri.(dof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Lagi, Persiba Balikpapan Terhempas ke Zona Merah
Redaktur & Reporter : Budi