Evaluasi Tiap 3 Bulan

Kontrak Pemain Pelatnas PBSI Cipayung

Sabtu, 07 Januari 2012 – 15:22 WIB

JAKARTA - PB PBSI akhirnya memutuskan durasi kontrak pemain Pelatnas. Jika sebelumnya kontrak pemain disesuaikan per-satu tahun. Maka, kali ini kontrak pemain akan dievaluasi per-tiga bulan sekali.

Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan rapat dan memutuskan sistem kontrak anyar ini berlaku per 3 Januari lalu. "Ya, sistem kontrak anyar ini mulai diberlakukan pada Januari ini. Sistemnya disepakati akan ada perubahan tiap tiga bulan," tuturnya, Jumat (6/1).

Tapi, keputusan induk olahraga bulu tangkis se-tanah air ini masih bisa berubah seandainya ada pemain senior yang merasa kurang nyaman dengan durasi tiga bulan ini. Tapi, perubahan kemungkinan hanya bisa lebih lama satu bulan alias per-empat bulan.

Langkah itu menurut Yacob dilakukan karena memang perubahan kontrak ini belum disosialisasikan kepada para pemain utama dan pemain lapis satu. Alasannya, saat kebijakan baru ini disepakati , para pemain utama sudah bertolak ke Korea untuk mengikuti kejuaraan Super Series Premier di Seoul.

Rencananya, sosialisasi baru akan dilakukan oleh PB PBSI pada Senin (9/1) mendatang. Hanya, sosialisasi baru dilakukan kepada tim lapis dua Pelatnas karena tim utama dan lapis satu langsung berangkat ke Malaysia Super Series pekan depan.

"Sosialisasi ke lapis dua dahulu. kami yakin mereka mau menerima untuk durasi evalusi per tiga bulan ini," tutur lelaki yang juga ketua umum Pengprov PBSI Jatim tersebut.

Yacob juga memaparkan bahwa nilai kontrak yang disepakati akan disesuaikan dengan rangking para pemain. Sistem ini menurut ayah pebulu tangkis Christopher Rusdianto tersebut sama dengan sistem yang didapat pemain saat menerima penandatangan kontrak per awal tahun dari Pelatnas.

"Kami evalusinya dari rangking. Nilai kontrak mereka kan juga disesuaikan dengan rangking yang didapat per evaluasi. Mudah-mudahan mereka terus termotivasi," terangnya.

Sistem rangking ini sebelumnya menjadi kekhawatiran pemain putri Liliyana Natsir yang menilai sistem evaluasi berdasarkan hal ini kurang fair. Dia beralasan jika persaingan tiap nomor berbeda dan ada yang cukup ketat.

Dia mencontohkan di ganda campuran, meski dirinya berhasil meraih tiga gelar Super Series maupun Gold Grand Prix, peringkatnya belum tentu beranjak dari posisi ke empat.  Itu karena selisih poin dengan peringkat tiga maupun dua cukup tipis dan bisa berubah sewaktu-waktu .

Mencermati hal itu, Yacob menekankan bahwa semangat perubahan nilai kontrak ini adalah berdasarkan kepada rangking. Mengenai prestasi yang didapat, dia menyebut jika aka nada bonus tersendiri. Dengan begitu, mereka yang menjadi juara tak perlu khawatir karena nanti akan tercantum di klausul kontrak.

"Kami ada bonus prestasi. Jadi, tidak perlu khawatir untuk masalah itu. Nilainya pun akan disesuaikan setelah dilakukan evaluasi penampilan," ujar Yacob. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekal Bersaing di Serie A


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler