Evan Curiga di Dalam Kelas SD Ada Orang, Diintip Lewat Jendela, Gempar

Jumat, 30 Oktober 2020 – 09:17 WIB
Gantung diri. Ilustrasi: Ardisa Barack/JPNN.COM

jpnn.com, TERNATE - Seorang bocah asal Malifut, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), ditemukan gantung diri.

Korban berinisial KB (15 tahun) nekat mengakhiri hidupnya lantaran diduga sering dimarahi karena kebiasaannya menghisap lem.

BACA JUGA: Detik-detik Polwan Gagalkan Upaya Pemuda Bunuh Diri di Fly Over, Menegangkan

Kapolres Halut AKBP Priyo Utomo melalui Kasubag Humas Iptu Mansur Basing dihuubngi dari Ternate, Jumat, membenarkan peristiwa gantung diri tersebut.

Korban merupakan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku SMP di kecamatan Malifut.

BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Masyarakat Jawa Tengah

"Korban gantung diri ditemukan di salah satu gedung Sekolah Dasar, kecamatan Malifut," katanya.

Mansur mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh seorang saksi Sergius Barani yang berprofesi sebagai ASN.

BACA JUGA: Hiiii, Perhatikan Foto Ini, Dibawa Warga dengan Alat Seadanya, Nekat

Menurut keterangannya, ia mendapat informasi dari Evan bahwa ada orang dicurigai di dalam kelas sekolah dasar, kemudian saksi langsung menuju sekolah untuk mengecek informasi dan mengintip melalui jendela.

Dia terkejut dengan kondisi seorang bocah yang sudah dalam posisi seutas tali terikat di leher.

"Saksi kemudian keluar dan berteriak bahwa ada yang gantung diri dan seketika itu masyarakat berlari menuju TKP. Berselang beberapa menit keluarga korban datang dan langsung membuka tali ikatan di leher, selanjutnya korban di bawa ke rumah untuk di semayamkan," ujarnya.

Sementara itu, sesuai keterangan dari MB yang merupakan kakak kandung korban, peristiwa terjadi pada Rabu (28/10), sekitar pukul 11.00 Wit, saksi melihat korban sedang dimarahi oleh ibunya dengan alasan bahwa korban sering mengisap lem ehabon, kemudian saksi bertanya kepada korban namun korban hanya diam.

Sehingga membuat dirinya naik pitam dan melepaskan tiga kali tamparan ke pipi korban sebagai peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Selanjutnya ia bergegas pergi untuk membuang jaring di pantai dan sekitar pukul 15.00 Wit, saksi pulang ke rumah dan bertanya kepada ibunya tentang keberadaan korban yang juga adik kandungnya.

Ibunya menyampaikan bahwa korban sudah keluar rumah. Hingga sekitar pukul 14.00 WIT dia mendengar kabar bahwa adiknya sudah tidak bernyawa lagi.

Sedangkan, sesuai hasil koordinasi, keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan korban meninggal murni bunuh diri. Dugaan sementara bahwa korban depresi akibat sering dimarahi oleh keluarganya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler