Event Aceh Surfing Festival 2016 pun Diubah Jadi Penggalangan Dana

Minggu, 11 Desember 2016 – 13:41 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - BANDA ACEH – Kadisbudpar Aceh, Reza Pahlevi terpaksa menunda kegiatan Aceh Surfing Festival (ASF) 2016 yang semestinya dilangsungkan Sabtu-Minggu 10-11 Desember 2016. 

Event di Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar, Banda Aceh itupun diganti menjadi ajang penggalangan dana untuk membantu korban gempa bumi 6,5 SR yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (7/12).

BACA JUGA: TNI AL Selamatkan 6 ABK KLM Bima Sakti

"Suasana masih berduka di Pidie Jaya. Jadi kami minta panitia surfing mengundur waktu agenda ini. Kami berharap panita juga dapat mengajak pengunjung acara nanti ikut serta menggalang dana sebagai salah satu agenda acara," sebut Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi yang sempat dipuji Menpar Arief Yahya itu.

Kegiatan sport tourism ASF 2016 yang mengangkat tema “Challenge the Waves and Enjoy Culture” menurut sekretaris pelaksana, Nasrul dipastikan akan diundur beberapa hari dari jadwal sebelumnya, yakni pada tanggal 14-15 Desember. 

BACA JUGA: Alhamdulillah, Petani Pijay Mulai Tanam Padi Lagi

"Aceh Surfing Festival 2016 resmi kami undur yang sebelumnya dijadwalkan 10-11 Desember, kami geser sekitar empat hari dan dipastikan akan berlangsung pada hari Rabu dan Kamis, 14 dan 15 Desember," jelasnya.

Tidak hanya ASF 2016, beberapa agenda yang akan digelar Disbudpar Aceh lainnya juga diundur. Seperti pagelaran seni eksibisi dan malam apresiasi seni yang sebelumnya dijadwalkan 9-12 Desember juga ikut diundur menjadi tanggal 16-19 Desember mendatang yang akan digelar di Taman Budaya Aceh.

BACA JUGA: Curi Lampu Senilai Rp 100 Juta untuk Bayar Utang

"Agenda pagelaran seni sebelumnya sudah kita jadwalkan 9-12 Desember, jadi karena musibah gempa yang melanda Pidie Jaya juga kita undurkan menjadi 16-19 Desember yang nantinya sekaligus dengan acara penyerahan sertifikat warisan budaya tak benda Indonesia 2016," sebut Kepala UPTD Taman Seni dan Budaya, Suburhan Pagan.

Pada malam yang sama juga, sebut Suburhan, panitia acara juga akan menggelar penggalangan dana untuk Pidie Jaya yang bekerjasa sama dengan Dewan Kesenian Aceh (DKA). 

Seperti diketahui, jika anda ingin surfing dengan ombak bagus dan menantang? Tak perlu jauh jauh ke Hawaii atau Goald Coast Australia. 

Di Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar tantangan ombaknya, dijamin tak kalah dengan Gold Coast Australia ataupun Hawaii Amerika Serikat.

Ya, selain wisata halal, Aceh juga punya spot surfing kelas dunia. Ada Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar, yang siap menyajikan tantangan yang memicu adrenalin. Pantainya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Panorama alamnya, dijamin indah dan tidak kalah dengan pantai-pantai lainnya.

Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar memang menyimpan eksotisme kelas dunia. Pantai ini kerap disebut sebagai "Kuta" nya Aceh. Pasirnya putih. 

Gulungan ombak dan hijaunya pepohonan di sana juga tak jauh beda dengan Pantai Kuta, Bali. Itulah sekilas gambaran Pantai Lampuuk. Selain menjadi tujuan wisata warga lokal, pantai ini salah satu destinasi wisata turis mancanegara.

Karena menyimpan sejuta pesona yang belum banyak diketahui oleh orang. Aceh Surfing Festival 2016 akan digelar di sana, dan itu langsung diburu puluhan surfer nasional dan mancanegara. Ada sekitar 50 peselancar nasional maupun internasional yang bakal ambil bagian di agenda sport tourism ini. Jumlah itu sangat mungkin bisa bertambah.

Kemasan acaranya? Dijamin menarik. Acara yang dikemas dengan tema “Challenge the Waves and Enjoy Culture” ini tidak saja menghadirkan kompetisi surfing bagi surfer. 

Agenda menarik lainnya seperti gathering lintas komunitas, flashmob, windsurfing, rapai dan hiburan serta sajian kuliner khas Aceh, kuah beulangong, juga bisa dinikmati di acara tersebut. 

“Nikmatnya jadi bisa berkali-kali lipat. Selain surfing, bisa berwisata pantai, kuliner dan wisata budaya,” kata Reza.

Dan jangan takut kehabisan slot. Di Aceh Surfing Festival 2016, lombanya tak hanya dikuti orang dewasa saja. Pemula berusia di bawah 16 tahun juga diperbolehkan ikut lomba. Bagi yang berminat, talenta-talenta muda ini bisa tampil di kelas grommet yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia di bawah 16 tahun.

Nah, bagi yang hanya ingin menonton, jangan takut merasa bosan di sana. Selain surfing, ada banyak pilihan berwisata di pantai berpasir putih sepanjang 5 km ini. 

Pantai dengan pasir putih lembut dengan tebing-tebing karang di ujung pantai menawarkan Anda untuk melakukan kegiatan berenang, berjemur dan bermain banana boat. Selain melakukan aktivitas pantai.

Di pantai ini Anda juga dapat melihat tempat pelestarian penyu serta dapat melepas Tukik (anak penyu, red) ke lautan bebas. Dan saat senja menyapa, Anda juga bisa menikmati pemandangan sunset. 

Bagi yang hobi photografi dan memancing, di sinilah surganya. Ada banyak spot foto dan memancing yang oke punya. “Datang saja akhir pekan mendatang ke Aceh. Dijamin Anda tak akan rugi,” kata Reza.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayo! Jelajahi Desa-desa Wisata Sekitar Candi Borobudur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler