Exco PSSI: Omzet Perjudian Bisa Ratusan M dari Satu Pertandingan

Minggu, 16 Januari 2022 – 23:55 WIB
Haruna Soemitro buka-bukaan soal perjudian di sepak bola nasional. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Membasmi match fixing di sepak bola Indonesia dipastikan tak mudah.

Exco PSSI Haruna Soemitro membeberkan, praktik mengatur pertandingan tak lagi sama dengan kondisi dahulu.

BACA JUGA: Remaja di Facebook Berisiko Jadi Sasaran Iklan Minuman Keras, Rokok Elektronik, dan Perjudian

Menurutnya, ada hal yang benar-benar berbeda sehingga sulit bagi klub untuk memahami apakah pertandingan ini diatur atau tidak hasilnya.

Karakter saat ini, lanjutnya, sudah berbeda jauh.

BACA JUGA: Polisi Sikat Judi Bola Online Beromzet Puluhan Juta

"Saya enggak sebut match fixing ya, tetapi ada pengaruh dari eksternal sepak bola," tuturnya.

Apa itu? Haruna menyebut ada hal yang saat ini berbeda dibandingkan beberapa tahun yang lalu, padahal menurutnya klub sudah memenuhi semua kewajibannya. Gaji cukup, bonus ada, kebutuhan lain dipenuhi.

BACA JUGA: Satgas Mafia Bola Usut Keterlibatan Bandar Judi di Kasus Pengaturan Skor

"Tetapi sekarang ada kekuatan lain yang punya kepentingan jangka pendek, contohnya perjudian," tuturnya.

Dia menilai, saat ini harus dipelajari betul pola baru yang berbeda dengan di eranya dahulu.

Kalau sebelumnya yang rata-rata melakukan match fixing ialah pemilik klub dengan pemain, maka kali ini sudah berubah.

"Bandar judi itu tak punya kepentingan, dia bisa memberi besar dan tak peduli mau klubnya berprestasi atau degradasi, yang kasihan pemilik klub," tuturnya.

Menurut Haruna, persoalan perjudian di sepak bola ini cukup besar.

Dia bahkan telah mendapatkan banyak cerita omzet perjudian ini bukan hanya jutaan, tetapi bisa sampai miliaran.

"Dari informasi yang saya dapat, omzet perjudian di sepak bola bisa ratusan M (miliar, red) dalam satu pertandingan," tegas Haruna. (dkk/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler