Express Taksi Incar Dana Segar Rp 900 Miliar

Lepas 48 Persen Saham ke Publik

Kamis, 04 Oktober 2012 – 08:57 WIB
JAKARTA - PT Express Transindo Utama Tbk (Express Group) siap melepas 48,99 persen sahamnya ke public. Competitor Blue Bird di bisnis taksi itu mengincar dana hasil Initial Public Offering (IPO) dari pasar modal maksimal senilai Rp 904,1 miliar.

Dalam paparan publiknya di Jakarta, Rabu (3/10), Express Group menawarkan sebanyak-banyaknya 1.051.280.000 lembar saham atau setara 48,99 persen dari jumlah modalditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran pada kisaran Rp 440 sampai Rp 860 per lembar sehingga dana yang diincar mulai Rp 462,56 miliar sampai Rp 904,10 miliar.

Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas, Dadang Suryanto, selaku penjamin emisi pelaksanaan IPO ini mengatakan acuan penentuan harga penawaran saham Express Group berpatokan pada beberapa saham di industry sejenis di beberapa Negara regional.

"Sebenarnya di Indonesia ada perusahaan sejenis tapi (sahamnya) tidak besar dan tidak likuid. Maka kita pakai benchmark yang di regional. PER (Price Earning Ratio)-nya 11,4 kali. Sehingga kita come up dengan 440 sampai 860 itu PERnya antara 7 sampai 12 kali," ujarnya saat Public Expose di Jakarta.

Masa bookbuilding berlangsung mulai 3 Oktober sampai 12 Oktober dan diharapkan mendapat pernyataan efektif dari Bapepam LK pada 23 Oktober 2012. Penawaran umum dijadwalkan pada 25, 29, 30 Oktober 2012. Saham perseroan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 November 2012.

Direktur Utama Express, Daniel Podiman, mengatakan sekitar 63 persen dari dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk pengembangan investasi baru taksi regular dan perangkat pendukung lainnya. Sekitar 20 persen untuk pembayaran pokok pinjaman, dan sekitar 16 persen untuk mengakuisisi perusahaan sejenis. Sisa 1 persen lainnya untuk modal kerja perseroan.

"Pengembangan operasional perlu dana besar dan harus terus kami lakukan untuk memperluas nilai perseroan dalam industry ini. Termasuk juga akuisisi perusahaan sejenis karena izin ekspansi dari pemerintah sudah mulai dikurangi bahkan sepertinya sudah tidak boleh lagi," paparnya.

Express memang berencana mengakuisisi PT Ekspres Mulia Kencana (EMK). Di industry jasa angkutan umum taksi, perusahaan ini belum memulai operasinya tetapi sudah mengantongi izin untuk armada sebanyak 2 ribu unit. Sehingga Express berpeluang menambah armada 2 ribu unit tahun depan melalui akuisisi ini.

Dalam prospectus Express tercatat panilaian terhadap EMK per 31 Agustus 2012 senilai Rp 67,52 miliar dengan jumlah saham sebanyak 875 lembar. "Perusahaan bertekad untuk terus ekspansi. Taksi regular kita targetkan setiap tahun tambah 2 ribu lebih dan saat ini masih lebih besar fokusnya di Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi) meskipun kami juga beroperasi di Surabaya, Semarang, dan Medan. Kami juga sudah mulai di Bali untuk Taksi Premium," ungkap Daniel.

Express Group memang menjalankan bisnis jasa transportasi di tiga kategori yaitu taksi regular, taksi premium, dan Value Added Transport Business (VATB). Taksi regular Express saat ini sebanyak 6.396 unit, taksi premium sebanyak 65 unit, dan VATB sebanyak 120 unit. "Tahun ini kami targetkan total 8 ribu unit yang beroperasi," kata Direktur Keuangan Express, David Santoso.

David mengatakan pada 2011 pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 338,4 miliar dengan laba bersih mencapai Rp 60,2 miliar. Sampai dengan April 2012 pendapatan sebesar Rp 155,5 miliar dan laba bersih Rp 28,4 miliar. "Kami belum bisa sampaikan target akhir tahun ini namun yang pasti pada 2013 kinerja kami naik dua kali lipat dari realisasi 2012," yakinnya.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Siap Menerbitkan KIK EBA

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler