Mandiri Siap Menerbitkan KIK EBA

Rabu, 03 Oktober 2012 – 10:05 WIB
SURABAYA--PT Bank Mandiri Tbk tidak ingin obligasi rekapitalisasi perusahaan ngendon. Karena itu, perseroan tengah mengkaji untuk menerbitkan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA). Rencananya, produk tersebut akan dirilis pada akhir tahun ini.

"Kami mengeluarkan KIK-EBA karena obligasi rekapitalisasi yang available for sale (AFS) mencapai Rp 52 triliun. Tapi, tidak 100 persen dari AFS. Sebab, sebagian sudah kami keluarkan melalui penjualan obligasi rekap yang di-bundling dengan pinjaman valas," kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini di Surabaya.

Menurut Zulkifli, penerbitan KIK-EBA tersebut akan menperlancar jumlah obligasi rekap perusahaan yang selama ini tertahan di Kementerian Keuangan. Dibanding tidak digunakan, maka pihaknya ingin menjadikan aset perusahaan tersebut menjadi aset lancar. "Kajian terhadap recap-bond dengan mengeluarkan KIK-EBA masih dalam proses. Kalau angkanya belum, karena masih proses," tambahnya.

Produk KIK-EBA ini memang menarik bagi Bank Mandiri. Hal itu disebabkan produk tersebut berkaitan dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Selain itu produk KIK-EBA ini juga merupakan jangka panjang. Pertumbuhan KPR di Bank Mandiri cukup baik yang tahun ini sudah mencapai Rp 20 triliun.Penjualan KIK EBA akan dikhususkan untuk pasar domestik terutama nasabah dana pensiun.

Produk KIK EBA memang belum terlalu populer untuk investor domestik. Tercatat hanya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) saja yang sudah menerbitkan produk ini. Likuiditas perdagangan KIK EBA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun masih sepi peminat dan belum terlalu likuid.

Kurang lakunya produk berjenis sekuritisasi aset ini disinyalir karena masih minimnya sosialisasi ke masyarakat. Padahal KIK EBA dapat menjadi salah satu alternatif investor untuk berinvestasi selain saham dan obligasi. Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), di sepanjang 2012, total sekuritisasi dari empat produk KIK-EBA baru mencapai Rp 1,95 triliun. (dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daihatsu Naikkan Harga Mobil

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler