jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V, Kamis 18 Agustus 2022.
Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek E. Aminudin Aziz mengatakan peluncuran EYD Edisi V menandakan perkembangan bahasa Indonesia makin pesat.
BACA JUGA: Sori, DPR Masih Ogah Bahas Usulan Anggaran untuk Badan Siber
Hal itu merupakan salah satu akibat dari terpajannya pengguna bahasa pada konsep-konsep keilmuan dan kebudayaan dalam tatanan masyarakat yang baru, dan konsekuensi logis dari cairnya batas-batas wilayah akibat perkembangan teknologi. Khususnya teknologi informasi, yang memengaruhi komunikasi verbal yang terjadi antarpengguna bahasa.
“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian masyarakat pengguna bahasa Indonesia sehingga perkembangan bahasa Indonesia pesat melebihi bahasa induknya sendiri, yakni bahasa Melayu," kata Aminudin.
BACA JUGA: Zoom Hadirkan Layanan Bahasa Indonesia
Dia menambahkan peluncuran EYD Edisi V tentu berpengaruh pada KBBI yang dimutakhirkan Badan Bahasa dua kali dalam setahun, yakni akhir April dan akhir Oktober.
Sejak saat ini, penyesuaian pada KBBI akan berjalan hingga akhir Oktober sehingga semua penyempurnaan EYD sepenuhnya diakomodasi dalam sistem.
BACA JUGA: Alasan Nama JIS Tak Pakai Bahasa Indonesia, Wagub DKI Singgung soal Orang Asing
Dia menjelaskan EYD Edisi V ini ditetapkan bertepatan dengan 50 tahun penetapan EYD, yaitu 16 Agustus 1972.
Secara umum, perubahan yang terdapat dalam edisi ini berupa penambahan kaidah baru. Kemudian, perubahan pada kaidah yang telah ada. Selain itu, terdapat perubahan redaksi, contoh, dan tata cara penyajian. "Secara keseluruhan, perubahan yang ada lebih dari 50 persen,"cetusnya.
Selain itu, untuk menjamin kemudahan akses dan keluasan jangkauan, EYD juga diterbitkan dalam bentuk aplikasi web yang dapat diakses melalui laman ejaan.kemdikbud.go.id.
Selain peluncuran EYD Edisi V, Badan Bahasa juga meluncurkan tema, subtema, slogan, dan logo Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII. Slogan Kongres Bahasa Indonesia XII Tahun 2023 adalah “Adibasa, Adiwangsa" yang diwujudkan dalam tema “Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa”.
Tema KBI XII Tahun 2023 itu sendiri mengandung makna bahwa penguatan literasi baca tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran tentang kebinekaan yang menjadi fakta keindonesiaan yang meliputi adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama.
“Untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia, tahun depan (2023) ada isu penting yang kami bahas dalam KBI," ucapnya.
Nantinya, tambah Aminudin, hasil rekomendasi KBI akan diberikan kepada Presiden Jokowi agar memberi kewenangan kepada pihak terkait untuk menindaklanjuti upaya penyelamatan bahasa daerah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mas Nadiem Ingin Ekosistem Teknologi Kemendikbudristek Terus Pacu Inovasi
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad