jpnn.com, JAKARTA - Luis Milla tidak antusias menanggapi rencana kedatangan Ezra Walian ke Indonesia, yang saat ini sedang mengurus proses naturalisasi.
Pelatih Timnas U-22 asal Spanyol itu mengaku sudah melihat penampilan Ezra lewat sejumlah rekaman pertandingan.
BACA JUGA: Ketum PSSI: Dia Pasti Datang..
Namun, Milla belum bisa memberikan garansi apakah pemain Ajax Amsterdam U-21 itu bisa mendapat tempat di tim besutannya.
"Dengan melihat rekaman permainannya, dia (Ezra, Red) memiliki kualitas yang bagus. Tapi, saya juga perlu melihat cara bermain dia secara langsung. Karena, visualisasi di rekaman belum tentu sama dengan saat dia latihan di lapangan nanti," ujar Milla.
BACA JUGA: Bawa 4 Sarung Tangan Setiap Bertanding, Ini Alasan Ajie
"Apalagi target kami adalah membentuk sebuah tim yang kuat," ucapnya.
Pria berusia 52 tahun itu menegaskan, sejak awal pembentukan tm, filosopi yang dia tanamkan ke para pemain adalah para pemain harus bisa bermain dalam bentuk sebuah tim yang solid.
BACA JUGA: Please! Jangan Nyalakan Flare di Laga Timnas vs Myanmar
Sehingga, ketergantungan kepada satu pemain sudah dia minimalisir sejak awal pembentukan tim pada akhir Februari lalu.
Selain itu, pria yang pernah membawa Spanyol juara Piala Eropa U-21 itu bukan tipe pelatih yang silau dengan pemain bintang atau mereka yang sudah memiliki nama besar.
"Kami akan mengutamakan kepentingan besar dari tim, bukan satu atau dua pemain saja," ucap mantan pemain Barcelona ini.
Sementara itu, dalam latihan perdana timnas U-22 di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang-Banten, pagi kemarin, program laltihan yang diberikan kepada para pemain lebih kepada ball posesion.
Para pemain juga diinstruksikan untuk berada lebih dekat dengan arah pergerakan bola.
Tak cukup disitu, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan juga diinstruksikan untuk bisa menyelesaikan setiap peluang secepat mungkin.
"Pemain yang mendapat kesempatan di dalam kotak penalti lawan, harus bisa menuntaskan kesempatan itu dalam sepersekian detik," kata asisten pelatih timnas, Bima Sakti saat mendampingi tim.
Dengan pola lathan cepat dengan mengandalkan penguasaan bola itu, Bima menuturkan bahwa Indonesia besar kemungkinan akan bermain menyerang dengan menggunakan format 4-3-3 saat melawan timnas Myanmar di Stadion Pakansari, Bogor, 21 Maret nanti.
Hanya saja, mereka hanya mengandalkann satu striker murni dengan memaksimlkan dua winger di sisi kiri dan kanan.
Dalam latihan yang didominasi dengan small games tersebut, Evan Dimas tidak terlihat.
Gelandang serang Bhayangkara FC itu diketahui masih mengalami rasa sakit dibagian engkel kaki kanan.
Bima mengungkapkan, ada sedikit pembekakan di engkel pemain asal Surabaya itu setelah rutin mengikuti tiga kali seleksi.
Di sisi lain, dalam drawing Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia berada di grup maut bersama Thailand, Malaysia, dan Mongolia.
Babak kualifilasi tersebut jadwalnya mulai berlangsung pada Juli mendatang dengan Thailand menjadi tuan rumah untuk grup H tersebut. (ben)
Laga Pertama Pertandingan Kualifikasi Piala AFC U-23 2018
Grup A : Host : Kirgiztan
Iran vs Srilanka
Oman vs Kirgizstan
Grup B (Arab Saudi)
Irak vs Afghanistan
Arab Saudi vs Bahrain
Grup C (Qatar)
Qatar vs Turkmenistan
Suriah vs India
Grup D (Uni Emirat Arab)
Uni Emirate Arab vs Nepal
Uzbekistan vs Libanon
Grup E (Palestina)
Yordania vs Bangladesh
Tajikistan vs Palestina
Grup F (Myanmar)
Australia vs Brunei Darussalam
Myanmar vs Singapura
Grup G (Korea Utara)
Korea Utara vs Hong Kong
Laos v Cina Taipei
Grup H (Thailand)
Thailand vs Mongolia
Indonesia vs Malaysia
Grup I (Vietnam)
Korea Selatan vs Makau
Vietnam vs Timor Leste
Grup J (Tiongkok)
Jepang vs Filipina
Tiongkok vs Kamboja
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Harga Tiket Uji Coba Timnas Vs Myanmar
Redaktur & Reporter : Soetomo