jpnn.com - Formula 1 meluncurkan kampanye bernama 'Drive It Out' untuk melawan kekerasan dan pelecehan.
Kampanye itu dirilis menyusul sejumlah laporan tindak rasisme, homofobia, dan pelecehan seksual di antara para penonton.
BACA JUGA: Alfa Romeo Masih Bermitra dengan Sauber Untuk F1 2023
F1 ingin mengirimkan pesan jelas bahwa tindakan kekerasan dan pelecehan, baik ketika balapan maupun di media sosial, harus dihentikan.
Bagi F1, mereka yang menyebarkannya tidak akan mendapat tempat di olahraga balap jet darat tersebut.
BACA JUGA: Ternyata Brigadir J, Putri, dan Bharada E Lakukan Hal Ini Bersama, Ada PRT Juga
Kampanye diluncurkan lewat video yang menampilkan 20 pembalap, bos F1 Stefano Domenicalli, dan presiden FIA Mohammed Ben Sulayem.
"Formula 1 soal kompetisi dan rivalitas," kata Domenicali dalam kalimat pembukanya yang diikuti sejumlah komentar para pembalap.
BACA JUGA: Karung Plastik Besar di Tempat Sampah Bikin Warga Serang Geger, Astagfirullah!
"Tetapi juga soal respek. Respek sebagai kompetitor, respek untuk fan kami, respek untuk seluruh keluarga F1. Segala bentuk kekerasan tidak bisa diterima. Apabila Anda tidak bisa menghormati jangan jadi bagian dari olahraga kami."
Lewis Hamilton melanjutkan pihaknya tidak bisa membiarkan mereka yang berpikiran bisa melecehkan dapat pergi begitu saja.
"Kami memiliki kewajiban untuk menyoroti ini dan mengatakan tidak lagi. Kami bertindak sebagai suatu komunitas untuk memblokir mereka yang melecehkan yang lain secara daring. Kami tidak akan mengizinkan kekerasan di balapan kami," papar dia.
"Mereka yang bersembunyi di balik media sosial dengan cara pandang yang melecehkan dan tidak sopan bukanlah fan kami."
Di Austria, sebagian besar pendukung juara dunia Max Verstappen dari tim Red Bull, ada laporan sejumlah penonton pria yang mabuk melecehkan penonton perempuan, meneriakkan kata-kata berbau homofobia dan rasisme.
Juara dunia empat kali Sebastian Vettel menyarankan orang-orang tersebut dilarang seumur hidup dari menonton F1, sedangkan Hamilton mengatakan ia merasa jijik dan kecewa oleh tingkah laku tersebut.
Formula 1 telah bicara dengan para promotor grand prix untuk memastikan rencana mereka diterapkan menangani kejadian kekerasan atau pelecehan yang mengemuka. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fakta Baru, Bekas di Leher Brigadir J Bukan dari Jeratan Tali, Tetapi
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha