jpnn.com, BARCELONA - Team Principal & CEO Mercedes Toto Wolff mengatakan, penghitungan poin pada Formula 1 saat ini tidak menggambarkan persaingan yang kompetitif.
Ucapan Wolff dalam wawancara dengan Motor Sport Magazine itu memang sangat benar.
BACA JUGA: Indonesia Kedatangan Edisi Spesial Ferrari 488, Menggairahkan!
Saat ini duet Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas sangat dominan di tabel klasemen pembalap. Mereka leading jauh dari para pesaingnya.
BACA JUGA: Ferrari Kewalahan Kejar Mercedes
BACA JUGA: Ferrari Pastikan Supercar Hybrid Akan Meluncur Akhir Bulan Ini
Bottas mengemas 87 poin, disusul Hamilton yang terpaut satu poin saja.
Di belakang mereka ada Sebastian Vettel (Ferrari) yang berjarak 35 poin dari Bottas.
BACA JUGA: 2 Modal Besar Ferrari di F1 Spanyol
Jika menang di seri Spanyol akhir pekan ini, Vettel belum bisa menggeser duet Mercedes dari dua besar klasemen sementara.
Namun, balapan di Circuit de Barcelona-Catalunya jelas berbeda. Sejumlah upgrade yang terlihat dari pesaing Mercedes bisa mengancam dominasi mereka.
Ferrari misalnya yang menggunakan power unit lebih cepat pada race kali ini.
Selain itu, tim berjuluk Kuda Jingkrak tersebut juga tengah melakukan formulasi bersama Shell dalam menyiapkan pelumas untuk meningkatkan performa SF90.
"Kami tidak mengira akhir pekan yang mudah di Spanyol. Lawan kami melesat cepat saat tes pramusim di Catalunya," sebut Wolff.
Terlepas dari performa Mercedes yang cukup impresif saat ini, Wolff tetap mengincar peningkatan di sejumlah aspek F1 W10 EQ Power+.
Balapan akhir pekan ini di Barcelona menjadi momentum penting adu strategi dari para tim.
Serangkaian tes penting untuk mobil dan ban juga berlangsung di Barcelona. Tahun lalu, lintasan juga sudah diaspal ulang.
Ini membuat karakter kasar dan bumpy (bergelombang) sudah hilang. Alhasil para tim kemungkinan juga kehilangan data balapan khususnya saat menggunakan ban keras dan medium.
Khususnya di tikungan ketiga yang membutuhkan energi ekstra buat ban. Sisi kiri-depan menjadi lebih mudah tergerus.
Barcelona juga cukup bersahabat dengan para pembalap papan atas. Hamilton tiga kali juara di sirkuit sepanjang 4.655 kilometer.
Yakni pada 2014, 2017, dan 2018. Sementara itu, Kimi Raikkonen sudah cukup lama menang di Barcelona pada 2005 dan 2008.
Max Verstappen menjadi pembalap termuda yang pernah merengkuh kemenangan di lintasan balap F1 di Barcelona pada 2016 silam.
Itu merupakan kemenangan pertamanya di arena F1. Sementara itu, hasil tes pramusim di Barcelona Februari lalu seharusnya bisa menjadi pemicu buat Ferrari untuk kembali memimpin.
Upgrade mesin yang dijalankan Kuda Jingkrak tentu diharapkan bisa menjadi pemicu lainnya.
"Itu menjadi upaya yang kami lakukan bersama semua orang untuk membuat keseimbangan," ujar Mattia Binotto, bos Ferrari.
GP Spanyol kali ini juga ada empat debutan yang akan mengaspal. Antonio Giovinazzi (Alfa Romeo), Alexander Albon (Toro Rosso), Lando Norris (McLaren) dan George Russel (Williams).
Dari kempat pembalap tersebut, hanya Giovinazzi yang belum mendulang podium di Barcelona pada ajang balap yang diikuti sebelumnya (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferrari Kewalahan Kejar Mercedes
Redaktur : Tim Redaksi